Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Tua Dibunuh, Australia Kejar Pelaku

Kompas.com - 17/12/2013, 16:40 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com — Para petugas penjaga hutan di Wilayah Utara (Northern Territory) Australia memburu pembunuh seekor buaya berusia tua berukuran hampir lima meter.

Buaya ini tewas setelah ditembak dua kali di bagian kepala di daerah Marrakai, di sebelah selatan kota Darwin. Tom Nichols, seorang penjaga hutan, meminta masyarakat membantu menemukan pelaku penembakan tersebut.

Laporan mengenai buaya mati ini awalnya datang dari sekelompok orang yang melewati lokasi, kemudian, setelah mencoba mengambil foto, mereka sadar bahwa buaya tersebut sudah tak bernyawa.

"Jadi mereka melaporkan hal itu sekitar pukul 14.00 Jumat pekan lalu," cerita Nichols. Menurutnya, buaya tersebut berusia antara 50 hingga 60 tahun.

Diperkirakan bahwa hewan itu ditembak antara Kamis (12/12/2013) sore atau Jumat pagi. Menurut Nichols, ini mungkin kejadian ketiga yang mereka ketahui sepanjang tahun ini.

"Ada denda dengan jumlah besar, dan juga hukuman penjara, bila ada yang terbukti melakukan. Sayangnya, kami butuh seseorang yang memberi informasi karena tidak ada yang menyaksikan, dan bila ada yang menyaksikan, belum ada yang mengatakan apa-apa," ujarnya.

Di bawah peraturan pelestarian taman dan satwa liar di negara bagian tersebut, seseorang bisa dijatuhi denda maksimal 70.500 dollar Australia atau Rp 844 juta atau maksimal lima tahun penjara bila mengganggu satwa liar tanpa izin.

Para petugas hutan mengingatkan bahayanya perairan di daerah Top End, yang terletak lebih kurang di ujung paling utara Australia.

Pada Jumat lalu, seekor buaya sepanjang 4,2 meter ditarik dari salah satu perangkap di Pelabuhan Darwin.

Buaya itu ditangkap di Sungai Hudson Creek, di bagian paling bawah pelabuhan, dekat daerah industri. "Kami tidak melihatnya mendekati pelabuhan. Tiba-tiba saja dia muncul di salah satu perangkap," cerita Nichols.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com