Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Kirim Puluhan Ton Senjata untuk Pemberontak Suriah

Kompas.com - 16/12/2013, 22:17 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki telah mengapalkan 47 ton persenjataan untuk pemberontak Suriah sejak Juni meski pemerintah negeri itu berulang kali membantah. Demikian dilaporkan harian Hurriyet, Senin (16/12/2013).

Harian itu mengutip catatan PBB dan Badan Statistik Turki yang menyatakan 29 ton peralatan perang sudah dikirim untuk pemberontak Suriah sepanjang September lalu.

Pemerintahan PM Recep Tayyip Erdogan, secara terbuka menentang pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, meski demikian Turki juga membantah telah ikut mempersenjatai pemberontak Suriah.

"Turki tidak mempersenjatai kelompok manapun di Suriah," kata seorang diplomat Turki saat dimintai komentarnya soal kabar ini.

Diplomat itu mengatakan, catatan statistik PBB dan Turki yang dikutip harian Hurriyet adalah "persenjataan yang tak digunakan untuk keperluan militer".

Ratusan warga Turki menyeberangi perbatasan dengan Suriah untuk ikut berperang melawan rezim Bashar al-Assad. Sebagian besar warga Turki itu bergabung dengan kelompok-kelompok militan yang terafiliasi dengan Al Qaeda. Demikian laporan Kementerian Dalam Negeri Turki bulan lalu.

Selama ini, Ankara dituding menutup mata dan tidak peduli dengan banyaknya calon-calon pejuang yang menggunakan wilayahnya untuk menyeberang ke Suriah.

Namun, sebuah surat kabar lokal awal bulan ini mengabarkan, pemerintah Ankara mendeportasi 1.100 warga Eropa yang datang ke Turki untuk bergabung dengan kelompok-kelompok militan di Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com