Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus: Ideologi Marxis Salah, tetapi Saya Tahu Banyak Orang Marxis yang Baik

Kompas.com - 15/12/2013, 13:37 WIB
VATIKAN, KOMPAS.com — Dalam sebuah wawancara dengan harian Italia La Stampa, Paus Fransiskus menanggapi tuduhan bahwa dia seorang Marxis, setelah dia belum lama ini mengecam "kapitalisme yang tak terkekang".

Paus mengatakan kepada La Stampa, "Ideologi Marxis itu salah. Namun, saya telah bertemu banyak orang Marxis dalam hidup saya yang adalah orang-orang baik, jadi saya tidak merasa tersinggung... tidak ada nasihat yang tidak dapat ditemukan dalam ajaran sosial gereja."

Dia merujuk pada sebuah seruan apostolik bulan November, di mana dia menulis, "Selama masalah orang miskin tidak secara radikal diselesaikan dengan menolak otonomi mutlak pasar dan spekulasi keuangan dan dengan menyerang penyebab struktural ketimpangan, tidak ada solusi yang akan ditemukan untuk masalah dunia atau, dalam hal ini, untuk setiap masalah."

Pada bagian lain seruan itu berbunyi, "Sama seperti perintah 'Jangan membunuh' menetapkan batas yang jelas untuk menjaga nilai kehidupan manusia, hari ini kita juga harus mengatakan, 'Jangan ada penyingkiran dan ketidaksetaraan ekonomi'. Ekonomi seperti itu membunuh."

Kata-kata Paus itu mendapat kecaman keras dari kaum konservatif Amerika, termasuk Rush Limbaugh, yang mengatakan kepada pendengarnya bahwa "komentar Paus itu murni Marxisme. Kapitalisme yang tak terkekang? Hal itu tidak ada di mana pun. Kapitalisme yang tak terkekang merupakan ungkapan kaum sosialis liberal untuk menggambarkan Amerika Serikat. Tak terkekang, tidak teratur."

Selain menanggapi kontroversi itu, Paus juga mengatakan kepada La Stampa mengenai pemikirannya saat dia bersiap merayakan Natal pertamanya sebagai kepala Gereja Katolik. "Natal adalah Tuhan bertemu umat-Nya," katanya. "Itu juga merupakan penghiburan, sebuah misteri penghiburan.... Setelah misa tengah malam, saya sering menghabiskan satu jam atau lebih sendirian di kapel sebelum merayakan misa fajar. Saya merasakan perasaan dan penghiburan yang mendalam dan kedamaian."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com