Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Pernah Jadi Tukang Pukul di Bar

Kompas.com - 05/12/2013, 17:18 WIB
ROMA, KOMPAS.COM — Dalam sebuah kunjungan empat jam ke sebuah gereja paroki di dekat Roma, Minggu (1/12/2013), Paus Fransiskus menceritakan sejumlah hal penting dalam hidupnya, termasuk pekerjaannya dulu sebagai tukang pukul di sebuah bar.

Harian Vatikan, L'Osservatore Romano, melaporkan bahwa Paus mengatakan kepada sekelompok umat di Gereja San Cirillo Alessandrino tentang pekerjaan masa lalunya, yang juga mencakup menyapu lantai dan melakukan uji coba di laboratorium kimia. Laporan itu dikutip Catholic News Service pada hari Senin.

Dalam kunjungan ke paroki kelas pekerja di pinggiran Roma itu, Paus mengobrol secara informal dengan sejumlah besar umat sebelum dan sesudah misa. Dia mengatakan kepada satu kelompok umat bahwa ketika dia masih muda, ia bekerja sebagai tukang pukul. Namun, pekerjaannya setelah itu, yaitu mengajar sastra dan psikologi, mengajarinya bagaimana membuat orang kembali ke gereja.

Harian Italia, Gazzetta del Sud dan Telegraph, pada Maret lalu menulis bahwa Paus Fransiskus pernah bekerja di sebuah bar di Buenos Aires ketika masih mahasiswa.

Masih dalam kunjungan hari Minggu itu, Paus juga menceritakan bagaimana dia kemudian menemukan panggilannya menjadi imam. Paus mengatakan, hal itu terjadi setelah pengakuannya kepada seorang imam yang belum pernah dia jumpai. Paus bercanda, sudah merupakan pengetahuan umum bahwa bapa pengakuan terbaik adalah imam tidak dikenal dan imam yang tuli.

Saat bertemu sekelompok anak di gereja itu, anak-anak tersebut mengajukan sejumlah pertanyaan yang telah dipersiapkan. Pertanyaan mereka antara lain apakah Fransiskus  berharap  akan terpilih sebagai kardinal "favorit" dalam konklaf yang memilihnya sebagai paus. Fransiskus mengatakan, "Bagi Tuhan, yang 'favorit' adalah anak-anak." Namun dia menambahkan, dia tidak pernah bermimpi bahwa dirinya akan menjadi pengganti Santo Petrus (paus), tidak ketika dia ditahbiskan jadi imam dan bahkan juga ketika dia tiba untuk mengikuti konklaf itu.

Pertanyaan lain adalah bagaimana Paus menghabiskan hari-harinya. "Saya berdoa, kemudian merayakan misa, lalu saya mulai bekerja," yang meliputi membaca surat-surat, kartu, dokumen, dan laporan serta rapat dengan para kardinal, uskup, imam, dan umat awam, katanya kepada anak-anak itu. Dia mengatakan, dirinya makan siang antara pukul 12.00 hingga 13.00, kemudian beristirahat selama sekitar 30 menit sebelum kembali bekerja sampai malam.

Ketika menjawab pertanyaan lain, Paus mengaku bahwa dirinya merasa sedikit demam panggung sebagai paus, dan dia merasa sedikit gugup saat merayakan misa pertamanya setelah terpilih sebagai paus. "Apakah saya cemas? Sedikit, iya, tetapi semua orang baik-baik. Namun benar, (saat) ada banyak orang di depan Anda (itu) sedikit menakutkan," katanya seperti dikutip Catholic News Services. Tetapi sekarang, "Puji Tuhan, saya merasa benar-benar baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com