Catatan warta AP hari ini menunjukkan kalau unjuk rasa menentang Perdana Menteri Yingluck Shinawatra berubah menjadi bentrokan antara polisi dan pemrotes antipemerintah. Para pengunjuk rasa memusatkan diri di kawasan Kantor Perdana Menteri. Media itu menulis jumlah pendemo ada sekitar seribu orang. Di kawasan tersebut, ada juga Kantor Parlemen Thailand dan Markas Besar Kepolisian Negara Thailand.
Selain PBB, sekolah-sekolah di kawasan tersebut juga terpaksa ditutup. Setidaknya, ada 60 sekolah ditutup sejak Senin pagi.
Tak cuma itu, destinasi pariwisata di ibu kota Thailand seperti Kebun Binatang Bangkok, Istana Agung, Candi Wat Pho, dan wilayah untuk turis berkantong cekak di Jalan Khao San juga sepi pengunjung.
Kelompok pengunjuk rasa menamakan dirinya sebagai Komite Rakyat untuk Reformasi Demokrasi. Mereka menyerukan tuntutan agar Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra mundur dari jabatannya.
Hingga sore ini pula, menurut AP, ratusan pendemo pula berkumpul di berbagai sudut kota. Kebanyakan dari mereka menempatkan pemuda-pemuda di barisan depan. Saat bentrok, pedemo itu melempari pasukan polisi dengan berbagai benda, mulai dari kayu, botol, hingga batu. Polisi membalas mereka dengan tembakan gas air mata hingga peluru air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.