"Hal ini sangat memprihatinkan. Apa yang kami temukan, misalnya, ada yang benar-benar berupa pemerkosaan, yang ditangani hanya sebagai pelanggaran perilaku dan disiplin biasa," ujarnya.
Kasus yang dikenal sebagai Serangan ADFA 24 merujuk pada 24 tuduhan pemerkosaan dan serangan seksual yang diajukan oleh 19 pelapor pada 1998. Tuduhan disampaikan kadet-kadet perempuan di Akademi Militer Australia yang menyatakan mereka dilecehkan rekan-rekan kadet pria pada 1990-an.
Di antara para bekas kadet perempuan itu, sebanyak enam orang kini masih merupakan anggota militer aktif mengajukan kasusnya ke satgas untuk ditindaklanjuti. Beberapa di antara mereka menyatakan mengalami serangan seksual berkali-kali.
Menurut Roberts-Smith, setidaknya seorang mayor aktif telah dimintai keterangan. "Sejauh ini, kami belum menemukan pelaku pelecehan di atas pangkat mayor," katanya.
Ia menjelaskan, terdapat budaya salah kelola dan budaya menutup-nutupi di tubuh militer dalam menangani kasus ini. Satgas ini akan melanjutkan investigasinya hingga 12 bulan mendatang.