Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pahami Sikap Skeptis Israel atas Kesepakatan Nuklir Iran

Kompas.com - 25/11/2013, 08:14 WIB
Presiden Amerika Barack Obama, Minggu (24/11), menelpon Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk membahas perjanjian sementara yang dicapai dengan Iran tentang program nuklirnya.

Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan kepada wartawan hari Minggu bahwa Amerika bersedia mengadakan konsultasi dengan Israel tentang perundingan internasional dengan Iran. Pemerintah Amerika, kata Earnest, memahami rasa tidak percaya Israel tentang tujuan sebenarnya yang hendak dicapai Iran.

Minggu pagi, Iran sepakat akan mengistirahatkan program nuklirnya selama enam bulan sambil para diplomat melanjutkan perundingan untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir.

Sebelumnya, pemerintah Israel mengecam keras perjanjian yang dicapai sejumlah negara besar dengan Iran terkait program nuklirnya. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu hari Minggu menyebut perjanjian itu suatu “kesalahan luar biasa”. Netanyahu juga menegaskan bahwa ia tidak merasa terikat dengan perjanjian itu.

Pejabat Israel lainnya mengatakan, perjanjian nuklir yang akan berlaku selama enam bulan itu telah memberi Iran apa yang diinginkannya, yaitu pelonggaran sanksi-sanksi ekonomi dan mempertahankan bagian-bagian penting program nuklirnya.

Perjanjian yang dicapai antara Iran dan kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman itu dicapai hari Minggu pagi di Jenewa. Presiden Iran Hassan Rouhani menyambut perjanjian itu, yang katanya akan “membuka cakrawala baru”, dan pada waktu yang bersamaan mempertahankan hak Iran untuk memperkaya uranium.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyebut perjanjian itu sebagai dasar untuk mencapai kemajuan yang lebih besar lagi.

Iran sepakat akan menurunkan kualitas pengayaan uranium dan plutoniumnya dan akan mengizinkan pemeriksaan oleh badan-badan internasional tentang pelaksanaan hal itu.

Menurut Iran, program nuklirnya hanya ditujukan untuk maksud-maksud damai. Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengatakan, perjanjian sementara itu akan mengakhiri “krisis yang tidak perlu.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com