Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Anak Diduga Alami Pelecehan Seksual di Panti Asuhan Anglikan

Kompas.com - 18/11/2013, 11:21 WIB
Sekitar 200 anak-anak diduga mengalami pelecehan seksual dan fisik di sebuah panti asuhan yang dikelola Gereja Anglikan di negara bagian New South Wales, Australia. Para korban ini meliputi anak-anak yang pernah dititipkan di tempat itu sejak era 1940-an hingga 1980-an.

Laporan pelecehan seksual di panti asuhan Lismore, wilayah NSW utara ini akan diperiksa oleh Komisi Penyelidikan Kerajaan atas Pelecehan Seksual Anak, Senin (18/11/2013) di Sydney.

Ini merupakan pemeriksaan terbuka yang ketiga kalinya dilakukan Komisi terhadap lembaga-lembaga sosial yang terkait dengan institusi keagamaan di Australia terkait pelecehan seksual anak. Komisi mendengar laporan dan pengakuan betapa sadisnya pelecehan seksual dan fisik yang dialami anak-anak tersebut di panti Lismore.

Seorang anggota Komisi, Simeon Beckett, menjelaskan penyelidikan akan memeriksa apa yang dialami anak-anak itu dan bagaimana Gereja Anglikan Grafton merespon kejadian tersebut.

"Kondisi anak-anak itu sangat buruk, Setidaknya pada era 1950an dan 1960an, makanan dan pakaian sangat sulit," katanya. "Komisi mendapat informasi bahwa anak-anak itu seringkali kelaparan".

Menurut Beckett, bekas penghuni panti Lismore telah menjelaskan secara terperinci pelecehan seksual yang mereka alami sejak 1944 hingga 1985.

Beckett menguraikan laporan ini mengungkap anak berusia paling muda lima tahun juga mengalami pelecehan dari para pendeta dan pengelola panti Lismore.

Tujuh bekas penghuni panti Lismore dijadwalkan akan memberikan kesaksian di depan Komisi.

Tahun 2006 Gereja Anglikan membayar ganti rugi kepada 38 korban pelecehan seksual sebagai bagian penyelesaian di luar pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com