Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Terus Bangun Permukiman, Palestina Ultimatum Keluar dari Pembicaraan Damai

Kompas.com - 13/11/2013, 04:21 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
JERUSALEM, KOMPAS.com — Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Selasa (12/11/2013), memperingatkan bahwa pembicaraan damai Palestina dan Israel berakhir kecuali Israel membatalkan proses tender untuk pembangunan permukiman baru Yahudi di Tepi Barat.

Tender yang diumumkan Israel itu merupakan yang terbesar dalam hal rencana pembangunan permukiman di Tepi Barat yang pernah dibuat negara itu, berdasarkan data lembaga pengawas Peace Now. Rencana permukiman baru itu akan menambah populasi dari 550.000 pemukim Israel yang sudah berada di kawasan itu, termasuk mencaplok wilayah Jerusalem Timur.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan terakhir pembicaraan damai Palestina dan Israel. Perunding Palestina, Saeb Erakat, mengatakan kepada AFP bahwa Abbas telah memintanya menyampaikan ultimatum resmi penghentian pembicaraan karena polah Israel ini kepada kuartet "sponsor" perdamaian Timur Tengah, yakni Uni Eropa, Rusia, PBB, dan Amerika Serikat.

"Jika Israel tidak menarik kembali rencana pembangunan permukiman terbaru mereka, maka akan ada pernyataan deklarasi formal penghentian pembicaraan damai," tekan Erakat mengutip peringatan Abbas. Delegasi Palestina, Senin (11/11/2013), menyatakan tak bakal ada kesepakatan perdamaian yang baik selama Israel terus memperluas permukiman Yahudi di wilayah sengketa.

Bila Israel tetap melanjutkan rencana pembangunan itu, Palestina juga menyatakan bakal menarik keanggotaan mereka di badan-badan internasional, sekaligus mengakhiri kesepakatan yang sudah dibuat dengan Israel atas desakan Amerika pada Juli 2013.

Menteri Perumahan Israel berencana membangun 20.000 perumahan baru di Tepi Barat, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang rencana pembangunan 1.200 rumah di kawasan sengketa di Tepi Barat yang dikenal dengan sebutan "E1".

Direktur Peace Now, Yariv Oppenheimer, melihat Pemerintah Israel tetap bakal bersikukuh melanjutkan pembangunan 18.800 permukiman tersebut, tak peduli imbasnya pada pembicaraan damai dengan Palestina. Mengutip surat kabar Israel Haaretz, tender proyek ini bernilai 45 juta shekel atau setara Rp 140 miliar.

Oppenheimer menilai penggunaan anggaran di luar dana publik dalam proyek ini memperlihatkan keseriusan Pemerintah Israel memperluas permukiman Yahudi di Tepi Barat sembari "berpura-pura" bernegosiasi dengan Palestina. "Ini menunjukkan pula bahwa perdana menteri tidak percaya ada solusi (damai) di antara kedua bangsa (Palestina dan Israel), berkebalikan dengan apa yang selama ini dikatakannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com