Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Terseret Ombak, Wanita Filipina Melahirkan Bayinya

Kompas.com - 11/11/2013, 19:12 WIB
MANILA, KOMPAS.com - Di tengah kekacauan yang disebabkan topan Haiyan, muncul sebuah keajaiban. Seorang perempuan hamil hanyut tersapu badai, selamat dari kematian, dan kini melahirkan seorang bayi perempuan.

Emily Ortega (21), seperti ribuan korban Haiyan lainnya bisa mengenang jelas bencana mengerikan itu. Emily mengatakan ibunya dihanyutkan ombak raksasa yang menyapu kediamannya di kota Tacloban, ibu kota provinsi Leyte, Filipina.

Sejak dihanyutkan ombak raksasa itu, ibu Emily belum diketahui nasibnya hingga kini. Saat itu, Emily yang tengah mengandung juga sempat hanyut tersapu ombak yang dipicu topan Haiyan itu.

"Saya sempat berpikir saya akan mati dengan bayi saya masih di dalam kandungan saat ombak besar menyeret kami sekeluarga," ujar Emily.

Suami Emily, Jobert, juga masih mengingat jelas bencana dahsyat itu. Dia mengatakan seluruh daerah tempat tinggalnya habis tersapu ombak. Dan  wilayah yang dulu sangat indah itu, kini tak lebih dari tumpukan puing-puing.

Setelah terseret air laut, Jobert dan Emily, sempat terombang-ambing selama beberapa jam hingga air surut. Akhirnya mereka berlindung di sebuah gedung sekolah bersama para korban yang lain.

Jobert, Emily dan para korban lainnya bertahan hingga Senin (11/11/2013) pagi, hanya dengan beberapa botol air yang mereka temukan di antara puing-puing. Jobert mengatakan dia tahu istrinya bisa melahirkan sewaktu-waktu namun belum ada bantuan yang tiba ke kawasan itu.

"Istri saya mulai proses melahirkan pada pukul 05.00 (Senin) pagi, sehingga kami mau tak mau harus berjalan beberapa kilometer mencari bantuan, sebelum seorang pengemudi truk menawarkan tumpangan," kenang Jobert.

Mereka lalu dibawa ke bandara kota Tacloban yang dijadikan sebagai tempat penampungan korban bencana.  Kapten Victoriano Sambale, seorang dokter militer, mengatakan, air ketuban Emily pecah tepat ketika dia tiba di bandara. Emily juga mengalami pendarahan saat proses kelahiran putrinya.

"Kondisi bayinya sehat dan kami berhasil menghentikan pendarahan ibunya," ujar Kapten Victoriano.

Namun, dia memperingatkan para dokter agar memperhatikan kondisi Emily karena dalam situasi tidak steril seperti itu infeksi bisa dengan mudah merebak.

"Situasi ibu masih berbahaya, terutama dari infeksi dan septisimia. Sehingga kami harus memberi dia antibiotik. Sayangnya kami kehabisan antibiotik sejak kemarin," tambah Victoriano.

Meski demikian, kelahiran bayi perempuan yang dinamai Bea Joy itu, disambut gembira Jobert dan Emily. "Kami bergembira hari ini. Namun, kami juga berduka karena banyak kerabat kami yang meninggal dunia," kata Jobert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com