Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan Nuklir Iran Berjalan Alot

Kompas.com - 07/11/2013, 23:16 WIB

GENEVA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan, putaran baru perundingan tentang program nuklir negaranya mengalami kemajuan, tetapi juga mengakui bahwa pembicaraan berlangsung alot.

Zarif menyampaikan perkembangan ini setelah digelar fase awal perundingan dua hari di Geneva, Swiss, yang diikuti Iran, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB—Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, dan China—serta Jerman.

"Perundingan berlangsung baik. Akan ada pembicaraan yang lebih terperinci nantinya. Kami mencatat kemajuan, tetapi ini adalah pembicaraan yang alot," kata Zarif kepada kantor berita Reuters, Kamis (7/11/2013).

Wakil Zarif, Abbas Araqchi, mengatakan ada upaya dari kedua pihak untuk mencari titik temu.

"Kami akui ini bukan hal yang mudah untuk diwujudkan, tetapi kami berada di jalur yang benar. Tentunya kami berharap akan ada kesepakatan setelah pertemuan berakhir," kata Araqchi.

Ini adalah untuk kali pertama program nuklir Iran dibahas secara terperinci dalam beberapa tahun terakhir.

Ditentang Israel

Negara-negara Barat diperkirakan mendesak Iran untuk menghentikan program nuklir sesegera mungkin dengan imbalan pencabutan sebagian sanksi yang selama ini diterapkan terhadap pemerintah di Teheran.

Barat meyakini tujuan utama program Iran adalah untuk membuat senjata nuklir, sedangkan para pejabat Iran bersikukuh bahwa program ini semata-mata untuk kepentingan damai.

Harapan menghangatnya hubungan antara Iran dan Barat muncul sejak Agustus lalu ketika Hassan Rouhani terpilih sebagai presiden menggantikan Mahmoud Ahmadinejad yang sudah dua kali menjabat.

Sementara itu, Israel—yang menentang keras program nuklir Iran—menentang kemungkinan pemberian konsesi untuk Iran.

Dalam pidato di Jerusalem, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan memberikan konsesi kepada Teheran sama dengan "melakukan kesalahan sejarah".

"Yang kami pahami akan ada konsensi untuk Iran. (Bila demikian halnya) Iran akan tetap memiliki kemampuan mengembangkan senjata nuklir," kata Netanyahu.

"Israel jelas menentang konsesi semacam ini. Usul konsesi untuk Iran harus ditolak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com