Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPCW Kekurangan Dana untuk Lanjutkan Misi di Suriah

Kompas.com - 06/11/2013, 17:55 WIB
AMSTERDAM, KOMPAS.com — Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), yang ditugaskan untuk memastikan semua senjata kimia Suriah dihancurkan, kekurangan dana operasional.

OPCW hanya memiliki dana operasional hingga akhir bulan ini dan membutuhkan dana segar baru untuk program penghancuran persediaan gas beracun Suriah tahun depan.

OPCW, yang bulan lalu meraih hadiah Nobel Perdamaian, sejauh ini berhasil menggalang dana sebesar 13,5 juta dollar AS untuk mengawasi proses penghancuran senjata kimia berdasarkan kesepakatan Rusia-AS yang dicapai September lalu.

Sayangnya, menurut dokumen OPCW yang sempat dibaca Reuters, para pemimpin OPCW khawatir dana yang sekarang tak cukup lagi untuk membayar gaji staf hingga akhir bulan ini.

"Ini adalah hasi penilaian sekretariat yang mengatakan jumlah staf yang ada saat ini sudah mencukupi untuk operasi pada Oktober dan November 2013," demikian isi dokumen tertanggal 25 Oktober tersebut.

Dokumen itu menambahkan saat ini OPCW "hanya" memiliki anggaran sebesar 4 juta euro untuk menjalankan misinya di Suriah. Sejauh ini, pihak OPCW belum memberikan komentar terkait kabar kurangnya dana operasional tersebut.

Soal ongkos jumbo yang harus dikeluarkan untuk membiayai misi penghancuran senjata kimia Suriah memang sudah diprediksi sejak awal.

Bahkan, Presiden Bashar al-Assad mengatakan, dibutuhkan 1 miliar dollar AS untuk  menghancurkan semua sistem persenjataan kimia. Sementara itu, para pakar yakin biaya operasi itu jauh di bawah perkiraan awal.

Amerika Serikat adalah donatur terbesar untuk OPCW. Negara lain yang juga turut memberikan kontribusi adalah Inggirs, Kanada, Jerman, Belanda, dan Swiss.

Washington memberikan kontribusi sebesar 6 juta dollar AS dalam bentuk peralatan, pelatihan, dan uang tunai.  Bantuan ini terpisah antara sumbangan untuk PBB dan OPCW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com