Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwira AL AS Jual Rahasia Militer Demi Tiket Konser Lady Gaga

Kompas.com - 05/11/2013, 19:58 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang perwira Angkatan Laut Amerika Serikat dituduh memberikan informasi rahasia kepada seorang pengusaha Malaysia untuk mendapatkan suap termasuk akses prostitusi dan tiket konser Lady Gaga.

Michael Vannak Khem Misiewich, nama perwira itu, diduga memberikan informasi rahasia rute kapalnya ke sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura, Glenn Defence Marine Asia Ltd (GDMA).

Direktur GDMA Leonard Francis dituduh berkonspirasi dengan Misiewicz untuk mengubah arah kapal induk, kapal perusak, dan kapal-kapal militer AS lain ke sejumlah pelabuhan di Asia dengan pengawasan longgar.

Di pelabuhan-pelabuhan itu, Francis dengan leluasa memberikan tarif jutaan dolar untuk pasokan bahan bakar, makanan dan pelayanan lain yang disediakannya. Jaksa mengatakan Francis menaikkan tarif dengan memalsukan dokumen otorita pelabuhan.

Francis juga dituduh menggunakan koneksinya untuk mendapatkan akses prostitusi tingkat tinggi, tiket konser Lady Gaga, dan suap lain untuk Misiewich.

Francis alias Fat Leonard dikenal para komandan AL Amerika Serikat yang bertugas di Samudera Pasifik. Perusahaannya sudah 25 tahun melayani kapal-kapal perang AS di kawasan itu.

Laksamana Muda Terry McKnight, yang tak mengenak Francis secara pribadi, mengatakan nama pengusaha itu sudah "melegenda" di kalangan militer di Pasifik.

"Anda bisa tanya ke semua komandan dan kapten kapal yang berlayar di Pasifik dan mereka akan mengenak siapa dia," kata McKnight.

Sejauh ini, pemerintah AS sudah menahan Misiewicz dan Francis, termasuk manajer umum GDMA yang menangani berbagai kontrak dengan pemerintah di seluruh dunia, Alex Wisidagama.

Tak hanya itu, seorang penyelidik senior angkatan laut AS, John Beliveau II juga ditahan. Beliveau dituduh memberi nasihat kepada Francis tentang bagaimana menangani pemeriksaan dengan imbalan perjalanan mewah dan layanan prostitusi.

Semua tersangka saat ini mengaku tak bersalah dan sidang perdana akan digelar pada 8 November mendatang. Sementara itu, pemerintah AS membatalkan semua kontrak kerja dengan perusahaan Francis, GDMA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com