Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Indonesia Serang 170 Situs Australia

Kompas.com - 04/11/2013, 14:31 WIB
SYDNEY, KOMPAS.COM — Kelompok aktivis Anonymous Indonesia, Senin (4/11/2013), menyatakan telah merusak lebih dari 170 situs web Australia dalam rangka memprotes laporan bahwa Canberra telah memata-matai Jakarta.

"Ratusan situs web Australia telah diserang sebagai #OpAustralia oleh para peretas Indonesia." Demikian kicauan kelompok itu di akun Twitter yang disertai daftar situs-situs yang diretas yang umumnya berskala kecil yang berakhir dengan domain Australia .au.

Begitu halaman situs-situs itu dibuka langsung disambut dengan pesan, "Stop Spying on Indonesia" di bawah sebuah bendera Indonesia yang dicetak bersama grafis hitam wajah Guy Fawkes, yang gambarnya digunakan sebagai masker oleh Anonymous secara internasional.

Situs-situs itu tampaknya dipilih secara acak. Cakupannya meliputi bisnis yang terlibat dalam segala hal, dari katering hingga dry cleaning.

Hubungan Australia dengan Indonesia berada di bawah tekanan setelah muncul laporan pekan lalu bahwa kantor-kantor diplomatik Canberra di luar negeri, termasuk di Jakarta, terlibat dalam jaringan kegiatan mata-mata. Kantor kedutaan Australia di Jakarta, serta kedutaan atau konsulatnya di China, dilaporkan telah digunakan untuk memonitor panggilan telepon dan mengumpulkan data, yang kemudian memicu Jakarta dan Beijing menuntut penjelasan.

Hari Minggu, harian Inggris, The Guardian, mengutip dokumen dari whistleblower AS, Edward Snowden, yang menunjukkan bahwa Australia dan Amerika Serikat juga melancarkan operasi pemantauan bersama terhadap Indonesia selama konferensi perubahan iklim PBB di Bali tahun 2007.

Pemerintah Australia telah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengomentari masalah-masalah intelijen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com