Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Jasa Keamanan Inggris Dituduh Siksa Tahanan Afrika

Kompas.com - 28/10/2013, 12:53 WIB
Perusahaan layanan keamanan asal Inggris, G4S, dituduh melakukan penyiksaan kepada para tahanan di penjara paling berbahaya di Afrika Selatan.

Pemerintah Afrika Selatan sudah menghentikan layanan keamanan G4S untuk sementara di Penjara Mangaung dan melakukan investigasi resmi. G4S dibayar untuk mengelola penjara ini sejak 13 tahun lalu.

Sejumlah tahanan sebelumnya mengklaim bahwa mereka disiksa dengan sengatan listik dan suntikan.

G4S mengatakan tidak ada bukti bahwa pegawai mereka melakukan tindakan tersebut.

BBC menerima sebuah cuplikan video yang direkam di dalam penjara. Dalam video tersebut dapat terdengar suara kejutan listrik dan jeritan, serta menunjukan gambar tahanan yang menolak diberikan pengobatan medis.

Tim peneliti dari Wits Justice Project di Wits University, Johannesburg mengatakan mereka telah menemukan bekas sengatan listrik dan pemukulan dari 30 tahanan selama satu tahun investigasi.

"Beberapa mengatakan mereka pingsan karena sengatan listrik itu diberikan terlalu sering," kata Ruth Hopkins, wartawan yang bergabung dengan Wits Justice Project.

Dia mengatakan tahanan juga mengeluh karena mengalami patah kaki dan luka serius lainnya.

Salah satu mantan tahanan mengatakan kepada BBC bahwa sengatan listrik digunakan untuk "menyiksa."

Sementara penjaga penjara yang dipecat mengatakan ada air yang sengaja ditumpahkan ke tahanan untuk meningkatkan efek dari listrik.

G4S sebelumnya menyalahkan peningkatan kekerasan di penjara akibat masalah perburuhan, kata wartawan BBC.

Lebih dari 300 penjaga dipecat bulan ini setelah melakukan mogok kerja.

Andy Baker, pimpinan G4S untuk Afrika mengatakan dia tidak menemukan adanya penyiksaan.

Namun dia mengatakan, "Jika ada kasus yang spesifik, anda akan mendapatkan komitmen kami dan kami akan melakukan investigasi menyeluruh."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com