Pemberontakan para narapidana itu pecah pada Selasa (22/10) setelah sekitar 300 orang narapidana Al-Qaeda yang bersenjatakan pisau dan batangan besi menjerang para penjaga dan melukai beberapa dari mereka.
Para narapidana yang mendobrak pintu sel mereka, berhasil menerobos penjagaan keamanan level pertama, merampas persenjataan dan menyandera sejumlah penjaga.
Dengan menggunakan senjata api yang mereka peroleh, para narapidana kemudian bentrok dengan para penjaga di pejagaan keamanan level kedua.
"Para penjaga kemudian balas menembak dan berhasil menggagalkan upaya melarikan diri itu," ujar pejabat yang tak ingin disebutkan namanya itu.
Akibat baku tembak itu, sejumlah narapidana terluka namun tidak ada korban tewas dalam insiden itu.
Para narapidana kemudian membebaskan para sandera pada Rabu pagi setelah melalui proses mediasi. Meski melepaskan sandera, para sandera masih menyimpan senjata mereka.
Pimpinan Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) Nasser Al-Wuhayshi pada Agustus lalu bersumpah akan membebaskan rekan-rekannya yang kini ditahan di Yaman. Wuhayshi sendiri pada Februari 2006 berhasil kabur dari penjara Sanaa bersama 22 anggota AQAP lainnya.
Mereka kabur melalui terowongan sepanjang 44 meter antara sel mereka dan sebuah masjid penjara. AQAP kemudian memilih Wuhayshi sebagai ketua setahun setelah pelariannya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.