Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Satu Keluarga Minta Dihukum Mati

Kompas.com - 22/10/2013, 05:03 WIB
Harry Bhaskara

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com — Pembunuh yang menghabisi satu keluarga Australia-Pakistan meminta dijatuhi hukuman mati. Pelaku membunuh korban yang masih kerabatnya sendiri demi warisan.

"Saya tidak sanggup bertemu siapa pun sekarang, anggota keluarga saya, teman saya, siapa pun, saya tidak sanggup. (Perbuatan) saya tak bisa dimaafkan," ujar Sikander Zia, seperti dikutip Brisbane Times, Selasa (22/10/2013).

"Bila diadili nanti saya akan minta hakim menjatuhi saya hukuman mati. Itu yang saya inginkan. Enam orang tewas karena saya. Saya harus bertanggung jawab atas apa yang saya perbuat," lanjut Zia yang memiliki gelar MBA ini.

Zia mengaku membunuh lima anggota keluarga Amir Khan serta seorang pelayan keluarga di Bahria, selatan Islamabad, Pakistan, pada 13 Oktober 2013. Khan adalah paman Zia, yang tinggal tak jauh dari rumah Zia.

Kepada polisi, Zia, yang berusia 27 tahun, mengaku menyewa enam pembunuh bayaran dan membayar mereka 2,5 juta rupees atau sekitar Rp 250 juta. Mereka membunuh Khan, istri Khan, dan tiga anak Khan yang berusia 17, 14, dan 7 tahun.

Dengan membunuh Khan, Zia berharap mendapatkan warisan ratusan miliar rupiah. Warisan tersebut berupa properti.

Zia dan pembunuh bayarannya juga membunuh pembantu rumah tangga Khan untuk menghapus jejak. Zia mempersiapkan pembunuhan ini selama dua minggu. Ia tertangkap seminggu sesudah pembunuhan tersebut.

Kepada polisi, Zia mengatakan bahwa ia melakukan pembunuhan itu karena bisnis pompa bensinnya sedang anjlok. "Tak ada konflik antara Khan dan saya. Dia orang baik," imbuhnya. Namun, Brisbane Times mendapatkan Zia pernah berkonflik dengan Khan soal warisan senilai Rp 10 miliar.

Khan memiliki dwi-kewarganegaraan Australia-Pakistan. Keluarga Khan pernah menetap di Melbourne selama beberapa tahun pada awal 2000 sebelum kembali ke Pakistan. Khan masih memiliki sejumlah properti dan uang di bank Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com