Kepada harian pemerintah Al-Ahram, Fahmy mengatakan, semakin panjangnya periode instabilitas hubungan antara AS dan Mesir akan berdampak buruk terhadap Timur Tengah, termasuk kepentingan AS di kawasan ini.
"Hubungan kedua negara sedang dalam bahaya, dan siapa pun yang mengatakan sebaliknya tidak berkata dengan jujur," ujar Fahmy.
Mesir mengkritik keputusan AS yang menunda kucuran bantuan ekonomi dan militer setelah militer membubarkan aksi unjuk rasa Ikhwanul Muslimin. Washington sendiri bersikukuh keputusan ini tidak memengaruhi hubungan kedua sekutu lama itu.
Para pejabat AS mengatakan, keputusan ini merefleksikan ketidaksukaan Washington dengan jalan yang ditempuh Mesir sejak militer menjungkalkan Muhammad Mursi yang sebenarnya terpilih secara demokratis.
Namun, pemerintahan Mesir yang didukung militer menegaskan tidak akan tunduk terhadap tekanan AS. Mesir juga menganggap keputusan AS itu aneh karena dilakukan pada saat Mesir sedang menghadapi perang melawan terorisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.