Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Lebanon Jinakkan Bom di Markas Hezbollah

Kompas.com - 15/10/2013, 02:19 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Tentara Lebanon berhasil menjinakkan sebuah bom mobil di markas Hezbollah di Beirut selatan. Pernyataan tentara Lebanon sebagaimana dikutip dari Antara pada Senin (14/10/2013) menunjukkan, pada beberapa pekan sebelumnya, tempat itu juga dihantam dua bom.

Menurut tentara Lebanon, pihaknya memanggil pakar penjinak bom. Kala itu, ada kendaraan mencurigakan di daerah Maamura, pinggiran selatan Beirut, pada Senin sore.

Pasukan Angkatan Darat Lebanon pada September ditempatkan di daerah pinggiran selatan Beirut yang menjadi pangkalan Hezbollah, mengambil alih pos-pos pemeriksaan, dalam sebuah kesepakatan dengan kelompok kuat Syiah Lebanon itu setelah dua pengeboman besar sejak Juli.

Titik-titik keamanan dibentuk setelah serangan-serangan bom mobil di daerah pinggiran selatan tersebut. Insiden itu menewaskan 27 orang pada 15 Agustus dan mencederai lebih dari 50 orang pada 9 Juli.

Pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah, sekutu utama Pemerintah Suriah, mengatakan, penyelidikan atas pengeboman Agustus menunjukkan bahwa kelompok militan Sunni yang terkait dengan oposisi Suriah mendalangi serangan itu.

Ketegangan meningkat di Lebanon terkait konflik Suriah, setelah kelompok Hezbollah mengumumkan dukungannya dan mengirim pasukan untuk membantu Presiden Bashar al-Assad menumpas pemberontak Suriah. Meski Lebanon secara resmi netral dalam perang di Suriah, negara itu terpecah antara pendukung Assad dan pendukung pemberontak Suriah. Damaskus mendominasi Lebanon secara militer dan politik selama hampir 30 tahun hingga 2005.

Pada 18 Agustus, lima roket mendarat di dan sekitar kota Hermel, sebuah pangkalan Hezbollah di Lebanon timur. Hermel dan daerah-daerah lain di Lebanon timur, yang menjadi pangkalan kelompok Syiah Lebanon Hezbollah, diserang sejumlah roket dari Suriah dalam beberapa bulan ini. Serangan roket terakhir itu terjadi tiga hari setelah ledakan bom mobil di pangkalan Hezbollah di Beirut selatan menewaskan 27 orang.

Menurut laporan Reuters, sebuah kelompok Sunni yang menamakan diri Brigade Aisha mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom pada 15 Agustus itu dan berjanji melancarkan operasi lebih lanjut terhadap Hezbollah.

Penduduk di Beirut selatan mengatakan bahwa Hezbollah, kelompok pejuang yang didukung Iran dan Suriah, siaga tinggi dan meningkatkan pengamanan di daerah itu setelah peringatan dari pemberontak Suriah mengenai kemungkinan pembalasan karena dukungan mereka bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Kekerasan sektarian yang disulut oleh konflik Suriah juga terjadi di Lembah Bekaa dan kota-kota Laut Tengah, Tripoli dan Sidon, yang mencerminkan bahwa ketegangan sektarian baru menyebar di Timur Tengah. Muslim Sunni di Lebanon mendukung pemberontak di Suriah, sementara penduduk Syiah mendukung Assad, bagian dari minoritas Alawite, cabang dari Syiah.

Pemimpin Hezbollah Nasrallah telah berjanji, kelompoknya akan terus berperang membela Assad setelah mereka memelopori perebutan kembali kota strategis Qusair pada Juni. Pada Oktober tahun lalu, bom mobil di bagian timur Beirut menewaskan seorang pejabat intelijen senior Wissam al-Hassan, yang memiliki kedekatan dengan partai oposisi utama Sunni Lebanon yang mendukung pemberontakan di Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com