Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Parlemen Korea Selatan Diduga Diteror Korea Utara

Kompas.com - 12/10/2013, 08:23 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com — Anggota parlemen dari partai berkuasa Korea Selatan, Partai Saenuri, Ha Tae-keung, dikabarkan menerima pesan dan paket ancaman yang diyakini berasal dari negeri seteru bebuyutan, Korea Utara. Mengutip surat kabar The Korea Times, Jumat (11/10/2013), Ha selama ini dikenal memang sangat kritis terhadap Korut.

Kekritisan Ha terutama terkait upayanya mendorong draf rancangan undang-undang seputar penegakan hak asasi manusia di negeri komunis yang serba tertutup itu. Dalam pernyataannya kepada pers di Gedung Parlemen Korsel, Kamis (10/10/2013), Ha mengatakan, penelusuran atas paket yang dikirimkan kepadanya mendapatkan bahwa paket itu dikirim dari kota Shenyang di timur laut China.

Ha mengatakan paket itu tiba di kantornya di Busan pada 2 Oktober 2013. "Berisi topeng berbentuk tengkorak berwarna ungu serta pakaian warna putih yang compang-camping akibat disayat pisau. Pada pakaian itu juga tertulis kalimat ancaman kalau saya akan membayar akibat dosa-dosa yang saya lakukan, baik dengan nyawa, kehormatan, keluarga, maupun hak saya," ujar Ha.

Saat ini pihak kepolisian sedang memerika sidik jari dan DNA yang ada di paket tersebut. Baik Ha maupun Partai Saenuri mendesak Pemerintah China turut serta menyelidiki kiriman paket ini, mengingat pelaku melakukan aksinya dari wilayah hukum China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com