Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saldo Rekening Ratu Elizabeth II Menipis

Kompas.com - 11/10/2013, 20:41 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Ternyata bukan cuma warga Inggris biasa saja yang harus berjuang keras memenuhi kebutuhan hidupnya, Ratu Inggris tampaknya juga harus ikut mengencangkan ikat pinggang.

Penyebabnya adalah posisi saldo rekening bank milik kerajaan Inggris saat ini hanya 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 17 miliar.

Ketika perekonomian Inggris perlahan-lahan pulih seusai diterpa resesi ganda, dana darurat resmi Ratu Inggris yang disediakan untuk biaya tak terduga justru terus menyusut.

Saat ini memang keluarga kerajaan belum terlalu kesulitan keuangan, tapi mungkin gaya hidup keluarga kerajaan kemungkinan tidak lagi cocok diterapkan sang Ratu.

Menyusutnya simpanan dana operasional keluarga kerajaan Inggris menjadi sorotan karena terkait dengan nasib banyak karyawan yang memerlukan pekerjaan di keluarga kerajaan.

Kantor Audit Nasional Inggris menyoroti keyakinan keluarga kerajaan kalau 39 persen dari warga yang menghuni kerajaan mereka saat ini hidup di bawah "kondisi yang ditargetkan".

Sementara, keluarga kerajaan Inggris menerima 52 juta dollar AS atau sekitar Rp 570 miliar dari anggaran negara tahun lalu.

Tapi Konvenor untuk Konstitusional Monarki nasional Australia David Flint mengatakan keluarga kerajaan seharusnya mendapatkan hibah yang lebih besar untuk biaya resmi mereka.

"Belum lama ini beberapa batu dari salah satu bangunan jatuh mendarat di dekat Putri Anne," katanya.

"Kita tidak bisa membiarkan bangunan publik milik kerajaan dalam kondisi seperti itu. Bangunan milik kerajaan adalah bagian dari kekayaan umum Inggris yang seharusnya dipertahankan untuk tujuan warisan," katanya.

Komentator keluarga kerajaan Barry Everinham kurang setuju dengan argumen yang menilai agar keluarga kerajaan menerima anggaran yang lebih banyak.

“Mengapa para pembayar pajak di Inggris, yang saat ini menderita harus dikorbankan disepelekan penderitaannya dengan kewajiban membayar keluarga kerajaan agar mereka mampu memiliki pengasuh anak dan perawat pribadi hanya agar mereka mampu melakukan tugas seremonial seperti memotong pita?" tanya dia.

"Entahlah, menurut saya sudah waktunya Australia menyingkirkan semua omong kosong ini, tetapi jauh baik bagi saya untuk memberi tahu keluarga kerajaan di Inggris apa yang harusnya mereka lakukan."

Meski demikian, keluarga kerajaan telah melakukan sejumlah langkah penghematan termasuk di antaranya mengurangi jadwal bepergian. Namun tetap saja masih banyak langkah lain yang bisa dilakukan.

Alex Wilson dari situs savingsguide.com.au mengatakan, keluarga kerajaan bisa membeli sesuatu secara massal dan menggunakan kupon.

"Jika anda membeli keperluan dalam jumlah banyak, itu membuat ekonomi rumah tangga lebih mudah, artinya semua harus dibeli dalam jumlah massal,” katanya.

"Dan kupon merupakan salah satu cara yang sangat bagus untuk menghemat pembelian bahan bakar, jika anda hendak membeli sesuatu secara online, lakukanlah dulu riset cepat untuk diskon, biasanya berlaku untuk merek yang lebih murah.

Namun, usulan agar keluarga kerajaan menggunakan kupon dan berhemat ini tampaknya belum terdengar di istana Buckingham.

Tahun lalu, sebuah konsultan merek memperkirakan, sebagai bisnis keluarga kerajaan Inggris bernilai 75 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 820 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com