Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian

Kompas.com - 11/10/2013, 16:24 WIB
OSLO, KOMPAS.COM — Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) meraih hadiah Nobel Perdamaian 2013.

Penghargaan itu merupakan penghormatan "atas upaya luas lembaga itu untuk menghilangkan senjata kimia". Demikian kata Ketua Komite Nobel Thorbjoern Jagland ketika mengumumkan  keputusan dewan juri di Oslo, Norwegia, Jumat (11/10/2013).

Terpilihnya OPCW untuk meraih penghargaan bergengsi itu terbilang mengejutkan karena lembaga pengawas senjata kimia dukungan PBB itu tidak dianggap sebagai salah satu kandidat yang diperhitungkan untuk meraih hadiah tersebut, bahkan hingga menjelang pengumuman.

Banyak kalangan justru menduga dan memfavoritkan aktivis remaja putri asal Pakistan, Malala Yousafzai, meraih penghargaan tersebut. Malala yang mengampenyekan pendidikan bagi anak perempuan di negaranya ditembak militan Taliban tepat di kepalanya tahun lalu. Namun, dia lolos dari kematian dan kini tinggal di Inggris untuk melanjutkan pendidikan setelah menjalani perawatan di sana.

Ini merupakan tahun kedua berturut-turut hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada organisasi, setelah tahun lalu dianugerahkan kepada Uni Eropa.

OPCW yang bermarkas di Den Haag, Belanda, didirikan tahun 1997 untuk melaksanakan Konvensi Senjata Kimia yang ditandatangani pada 13 Januari 1993. Kegiatan lembaga itu saat ini sedang dalam sorotan, terutama saat OPCW mengawasi pembongkaran persenjataan kimia Suriah. Sebuah tim yang terdiri sekitar 30 ahli senjata OPCW dan logistik serta personel keamanan PBB sedang berada di Suriah dan telah mulai menghancurkan fasilitas produksi senjata. Cuplikan pekerjaan mereka disiarkan di televisi Suriah.

Pada Selasa, OPCW mengatakan bahwa lembaga itu mengirimkan sejumlah inspektur gelombang kedua untuk meningkatkan misi perlucutan senjata di negara yang dilanda perang itu.

Sejak berdiri 16 tahun lalu, OPCW telah menghancurkan 57.000 ton senjata kimia, mayoritas sisa era Perang Dingin milik Amerika Serikat dan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com