Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Kepincut Ingin Masuk APEC, Banyak!

Kompas.com - 06/10/2013, 16:12 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Bali, Indonesia, mengandung banyak makna.  

Sejak terbentuk pada 1989 di Canberra, Australia, APEC memang terbilang ampuh mendongkrak perekonomian anggotanya. Sekarang ada 21 anggota APEC.

Tidak ada penyebutan "negara"dalam keanggotaan APEC. Pasalnya, ada China, Taiwan, dan Hongkong di dalam keanggotaan tersebut. China masih menganggap Taiwan dan Hongkong sebagai salah satu bagian provinsinya.

Hingga kini, APEC menyetor 56,4 persen dari 58 triliun dollar AS produk domestik bruto (PDB) dunia. Tak cuma itu, rerata pertumbuhan ekonomi anggota APEC lebih tinggi ketimbang rerata dunia.

APEC sampai sekarang menyumbang 43,7 persen dari 38 triliun dollar AS nilai perdagangan dunia. Maka, perhelatan APEC di Bali kali ini juga menjadi potensi sangat besar bagi Indonesia untuk makin berperan dalam pertumbuhan ekonomi baik domestik maupun regional.

Mongolia

Lantaran kenyataan itulah, Mongolia pun kepincut ingin menjadi anggota APEC. Andai hal itu terwujud, nomor 22 adalah nomor keanggotaan Mongolia, tulis AP pada Minggu (6/10/2013).

Tak cuma itu, kalau sukses menjadi anggota APEC, Mongolia adalah negara dalam benua alias negara pertama yang tak punya sama sekali akses ke laut. Soalnya, 21 negara anggota APEC semuanya memiliki akses ke laut atau negara kepulauan.

Adalah Menteri Luar Negeri Mongolia Bold Luvsanvandan yang melakukan presentasi di Nusa Dua, Bali. "Mongolia kali pertama mengajukan aplikasi bergabung ke APEC sejak 1993," kata Luvsanvandan.

Rupanya, hingga kini, yang menanti untuk masuk ke APEC tak hanya Mongolia. Yang masih mengantre dalam daftar tunggu adalah India, Pakistan, Banglades, Sri Lanka, Makau, Laos, Kamboja, Kosta Rika, Kolombia, dan Ekuador.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com