Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Assad: Dukung Pemberontak, Turki Akan Membayar Mahal

Kompas.com - 04/10/2013, 14:42 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com — Presiden Suriah Bashar al-Assad, Kamis (3/10/2013), menegaskan, Turki akan "membayar mahal" jika terus memberi dukungan untuk pemberontak yang ingin menggulingkan rezim pemerintahannya.

"Dalam waktu dekat, para teroris ini akan berdampak pada Turki. Dan, Turki akan membayar mahal atas kontribusinya," kata Assad dalam wawancara dengan stasiun televisi Turki, Halk TV.

Stasiun televisi itu mewawancarai Assad terkait keberadaan pasukan pemberontak yang terkait Al Qaeda di perbatasan Suriah dan Turki.

"Tak tertutup kemungkinan menggunakan terorisme sebagai sebuah kartu dan menyimpannya di dalam saku Anda. Sebab, terorisme seperti kalajengking yang tak ragu menyengat Anda pada saat lengah," tambah Assad.

Hubungan antara kedua negara yang awalnya bersekutu dekat itu memburuk sejak pemberontakan rakyat melawan rezim Assad pecah pada Maret 2011.

Aksi massa itu kemudian menjadi konflik bersenjata yang tak kunjung berakhir dan sudah menewaskan sekitar 115.000 orang.

PM Turki Recep Tayyip Erdogan kini menjadi salah satu pendukung utama kelompok pemberontak Suriah.

"Semua yang dikatakan Assad soal Suriah dan rakyatnya adalah kebohongan, titik. Erdogan tak berbuat apa pun selain mendukung teroris," ujar Assad.

Pada 17 September lalu, pasukan Turki menembak jatuh sebuah helikopter militer Suriah yang diklaim telah melanggar wilayah udara Turki.

Damaskus menilai tindakan pasukan Turki itu semakin memanaskan hubungan antara kedua negara.

Assad mengakui helikopter itu memang memasuki wilayah udara Turki untuk mencegah masuknya lebih banyak teroris dari wilayah Turki.

Pada Kamis (3/10/2013), parlemen Turki memperpanjang mandat kepada militernya untuk menginvasi wilayah Suriah jika diperlukan selama satu tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com