Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu: Siapa Pun Presiden Iran, Sama Saja

Kompas.com - 02/10/2013, 05:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Sumber Reuters
NEW YORK, KOMPAS.com — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu  mengatakan bahwa program nuklir Iran telah dilanjutkan kembali sejak Hassan Rohani terpilih, Juni 2013. Dia juga menegaskan, siapa pun yang menjadi presiden Iran, akan sama saja, tidak peduli dari golongan apa.

"Seperti yang lain, saya berharap agar Rohani tidak sekadar berkata-kata, tetapi juga fokus pada aksi. Selain itu, sanksi juga harus diperketat jika Iran ternyata tetap melanjutkan proyek nuklirnya saat sedang bernegosiasi dengan kekuatan dunia," tegasnya saat berbicara di hadapan Sidang Umum PBB, Selasa (1/10/2013) siang waktu setempat.

Mengacu pada Revolusi Islam di Iran pada 1979, Netanyahu mengatakan, "Sejak waktu itu, presiden Iran muncul silih berganti. Beberapa presiden bersikap moderat, yang lain berhaluan garis keras. Tetapi mereka memiliki keyakinan tanpa ampun yang sama, rezim tanpa ampun yang sama. Presiden Rohani, seperti presiden sebelumnya, seorang hamba yang setia pada rezim itu".

Setelah bertemu dengan Netanyahu, Senin (30/10/2013), Obama menegaskan tekadnya untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir. Kedua pemimpin mengatakan negara mereka bekerja sama dalam masalah ini.

Pada Selasa, Netanyahu menegaskan bahwa Israel, satu-satunya negara Timur Tengah yang diyakini memiliki senjata nuklir, siap menggunakan aksi militer  terhadap Iran jika diplomasi berakhir dengan kebuntuan.

Meski sebagian besar pidatonya berbicara tentang Iran, Netanyahu juga menyinggung tentang proses perdamaian Israel-Palestina, dan mengatakan bahwa negara Yahudi itu siap untuk membuat "kompromi bersejarah". Namun, dia menyalahkan para pemimpin Palestina karena tidak cukup merespons.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com