Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Masih Tahan Ratusan Merpati Balap

Kompas.com - 30/09/2013, 19:01 WIB
Sekitar 1.200 ekor burung dara balap Belgia masih ditahan pihak berwenang China karena muncul sengketa bea masuk. Seharusnya burung-burung ini hanya dikarantina selama satu bulan, tetapi sekarang telah dikarantina selama dua bulan terakhir.

Pangkal persoalan muncul ketika daftar bea cukai burung-burung dara balap Belgia yang dikirim ke China itu memuat nilai nominal. Artinya, China berpotensi kehilangan pemasukan dari pajak dan bea impor.

Bea impor China ditetapkan 10 persen dari nilai barang. Selain itu barang impor dikenakan pajak 13 persen.

Di antara burung dara balap yang ditahan pihak berwenang China adalah Bolt, burung merpati balap paling mahal di dunia. Dalam penjualan awal tahun ini Bolt dilepas dengan harga 419.000 dollar AS atau sekitar Rp 4,7 miliar.

Namun Bolt sudah dibebaskan dari karantina pekan lalu bersama 400 ekor merpati lainnya. Kini masih ada 1.200 ekor burung dara balap Belgia yang masih dikarantina.

Bolt tercepat

Sengketa bea masuk ini sampai membuat duta besar Belgia di Beijing turun tangan. Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan duta besar sedang mengadakan perundingan untuk membebaskan ratusan burung merpati.

Pihak berwenang China belum mengeluarkan pernyataan mengenai kasus ini. Belgia dan China dilaporkan berusaha menentukan satu pihak untuk mewakili banyak pembeli bagi burung-burung yang masih ditahan.

Langkah tersebut diyakini akan menyederhanakan perundingan.

Burung dara Bolt diambilkan namanya dari pelari Jamaika Usain Bolt yang meraih medali emas di Olimpiade London. Burung itu mempunyai nilai tinggi karena kecepatan terbangnya.

Di samping itu Bolt dikembangbiakan oleh penggemar merpati terkenal, Leo Heremans.

Bolt tercatat sebagai burung dara balap tercepat dalam lomba balap di Belgia, yang memberlakukan peraturan balap ketat, pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com