Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak FARC Tolak Pidato Presiden Kolombia di PBB

Kompas.com - 26/09/2013, 16:22 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) menolak pidato Presiden Kolombia Juan Santos di forum Majelis Umum PBB di New York, AS. Menurut warta AP pada Kamis (26/9/2013), pentolan FARC Timoleon Jimenez yang memberi pernyataan penolakan itu.

"Pemerintah Kolombia memanfaatkan media untuk merusak proses perdamaian,"tuding sosok yang acap disebut Timochenko itu.

Dalam pernyataannya, Jimenez mengatakan FARC bakal tak mengindahkan perjanjian penting yang sempat dibuat dalam negosiasi di Havana, Kuba. Untuk mendamaikan FARC dan pemerintah Kolombia, Kuba menyediakan diri sebagai tuan rumah.

"Saya sudah minta kepada negosiator FARC di Havana menyiapkan laporan untuk rakyat Kolombia. FARC hanya bertanggung jawab kepada rakyat Kolombia,"kata "Timochenko" menegaskan.

Presiden Santos mengatakan dalam pidatonya kalau FARC pernah mengatakan bukan pelaku perdagangan narkoba. "Kalau itu benar, tidak ada masalah bagi FARC menjadi mitra pemerintah melawan perdagangan narkoba,"kata Santos menekankan.

Catatan menunjukkan sejak berdiri pada 1964, FARC yang berhaluan komunis itu menjadi seteru pemerintah Kolombia. Organisasi ini bergerak dari kawasan pinggiran Kolombia dengan melakukan perang gerilya. FARC rupanya juga menjadi salah satu pemain penting dalam lalu-lintas perdagangan narkoba di Kolombia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com