Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenya Berkabung sementara Petugas Periksa Mal untuk Cari Korban

Kompas.com - 25/09/2013, 15:35 WIB
NAIROBI, KOMPAS.COM - Pasukan Kenya dan para pekerja penyelamat memeriksa reruntuhan sebuah pusat perbelanjaan di Nairobi, Rabu (25/9). Mereka mencari mayat-mayat dan bahan peledak yang sedianya merupakan jebakan setelah pendudukan selama empat hari oleh kelompok Islam bersenjata atas pusat perbelanjaan itu menyebabkan 67 orang tewas dan puluhan orang lainnya hilang.

Tim penyelamat memakai masker wajah dan beberapa tentara mengenakan syal untuk menutup mulut agar tidak mencium apa yang mereka katakan sebagai bau menyengat di dalam pusat perbelanjaann bernama Westgate, yang tadinya merupakan salah satu mal kelas atas di ibukota Kenya tersebut. Sebagian pusat perbelanjaan itu telah runtuh setelah ledakan hebat dan baku tembak sengit.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, mengumumkan berakhirnya pertumpahan darah selama 80 jam itu pada Selasa malam. Sejauh ini, 61 warga sipil dan enam anggota pasukan keamanan dinyatakan tewas. Polisi mengatakan, angka korban tewas itu merupakan angka sementara. Pihak Palang Merah Kenya mencatat ada 63 orang yang masih hilang.

Di seluruh Kenya, bendera dikibarkan setengah tiang pada Rabu yang merupakan awal dari masa berkabung resmi selama tiga hari.

Seorang pejabat mengatakan, para ahli forensik dari sejumlah negara termasuk Amerika, Inggris dan Israel kini mendukung tim Kenya.

Seorang wartawan AFP di luar Westgate mal juga melihat tim anjing pelacak, yang akan memeriksa bahan peledak dan korban yang terkubur di bawah reruntuhan bagian bangunan yang runtuh.

"Mereka memeriksa kemungkinan bahan peledak yang ditinggalkan," kata seorang sumber keamanan.

Dalam salah satu serangan terburuk dalam sejarah Kenya itu, kaum militan berbaris memasuki bagunan berlantai empat tersebut, pada Sabtu siang. Mereka memberondong para pengunjung dengan senjata api otomatis dan melemparkan granat.

Kelompok militan Al Shabab dari Somalia yang punya kaitan dengan Al Qaeda itu mengatakan, mereka melakukan serangan tersebut sebagai pembalasan atas pertempuran dua tahun tentara Kenya terhadap basis para ekstremis di negara tersebut.

Hampir 200 orang terluka dalam pendudukan selama empat hari itu. Pasukan keamanan Kenya terlibat baku tembak sengit dengan kaum militan di mal yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Nairobi dan populer di kalangan orang kaya Kenya, para diplomat, pekerja PBB dan ekspatriat lainnya.

Lima penyerang juga tewas dalam pertempuran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com