Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penembakan di Markas AL AS Seorang Kontraktor Militer

Kompas.com - 17/09/2013, 08:30 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM — FBI mengidentifikasi tersangka yang tewas dalam penembakan di markas Angkatan Laut (AL) AS di Washington, Senin (16/9/2013) waktu setempat, sebagai Aaron Alexis, seorang kontraktor militer berusia 34 tahun yang berasal dari Texas.

Namun, pihak berwenang masih mencari informasi lebih banyak tentang pria itu. Pihak berwenang kini meminta anggota masyarakat untuk turut membantu. "Tidak ada secuil informasi yang terlalu kecil," kata Valerie Parlave, asisten direktur untuk Kantor Lapangan FBI Washington. "Kami ingin tahu segala sesuatu yang kami bisa peroleh tentang aktivitasnya baru-baru ini, kontak-kontak serta rekan-rekannya."

Selain pria bersenjata itu, pihak berwenang mengatakan, sedikitnya 12 orang tewas dan sekitar 12 lainnya terluka dalam penembakan tersebut, yang telah membuat gedung-gedung pemerintah dikunci dan pihak berwenang mengirim tim SWAT polisi ke tempat kejadian.

Wali Kota Washington, Vincent Gray, mengatakan kepada wartawan bahwa masih tidak jelas apakah seorang pria bersenjata lain juga melepaskan tembakan di markas Naval Sea Systems Command itu dan mengapa penembakan itu terjadi. "Kami terus mencari informasi tentang apa motifnya. Kami tidak punya alasan apa pun pada tahap ini untuk mencurigai terorisme, tetapi (kami) tentu hal itu tidak mengabaikan hal itu," kata Gray.

Polisi mengatakan, seorang pria bersenjata lainnya mungkin lolos. Pihak berwenang sebelumnya mengatakan, mungkin ada dua orang bersenjata yang kabur, tetapi kemudian mengatakan salah satu dari mereka telah nyatakan tidak terkait.

Menurut Gray, kemungkinan tersangka lain yang dijelaskan polisi sebagai seorang pria kulit hitam, berusia antara 40 hingga 50 tahun, mengenakan seragam militer "berwarna hijau lumut" belum dikesampingkan.  

Presiden Barack Obama pada Senin sore waktu setempat mengatakan, "Kami masih tidak tahu semua fakta. Yang kami tahu bahwa sejumlah orang telah ditembak dan beberapa telah tewas. Jadi, sekali lagi kita menghadapi penembakan massal yang lain. Dan hari ini hal itu terjadi di instalasi militer di ibu kota negara kita."

Obama menyebut penembakan itu sebuah "tindakan pengecut" yang menyasar militer dan warga sipil yang melayani negara. "Mereka menyadari bahaya saat bertugas di luar negeri, tetapi hari ini mereka menghadapi kekerasan tak terbayangkan yang kita tidak harapkan (terjadi) di sini di rumah (kita)."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com