Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lolos" dari Serangan AS, Assad Rayakan Ultah Ke-48

Kompas.com - 11/09/2013, 17:41 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com — Setelah "lolos" dari serangan militer AS, Presiden Suriah Bashar al-Assad memiliki kesempatan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-48, Rabu (11/9/2013).

Sebuah situs berita pro-Assad mengajak warga ibu kota Damaskus untuk menunjukkan dukungannya untuk Assad dengan bergabung dalam konvoi mobil di Distrik Mazzeh.

Bashar al-Assad, yang dididik menjadi dokter mata di Inggris, meneruskan tampuk kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad, yang meninggal dunia pada tahun 2000.

Seharusnya, penerus Hafez adalah Bassel al-Assad, kakak Bashar. Dia "terpaksa" menjadi presiden setelah sang kakak meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Pada awal pemerintahannya, dunia melihat Bashar sebagai seorang reformis yang sempat mengisyaratkan keterbukaan politik dan ekonomi Suriah.

Namun, kandidat reformis ini kemudian mengatasi unjuk rasa di negerinya dengan tangan besi yang akhirnya menjadi konflik bersenjata berkepanjangan.

Meski terus digempur pemberontak, pemerintahan Assad belum terlihat goyah, bahkan kuku kekuasaan Assad justru terlihat semakin kuat.

"Dia bahkan lebih berkuasa lagi dari sebelumnya, bahkan di saat dia tak bisa bertindak tanpa dukungan militer dan aparat keamanan," kata Nikolaos van Dam, seorang diplomat Belanda dan penulis sebuah buku tentang Suriah.

"Dia mendengarkan para penasihatnya, tetapi dia mengambil keputusan sendiri," ujar soerang pakar politik di Beirut.

Orang-orang kepercayaan Assad antara lain saudara laki-lakinya Maher al-Assad, seorang kolonel yang mengomandani sebuah divisi angkatan darat di Damaskus, dan istrinya, Asma.

Lingkaran dalam kekuasaan Assad termasuk pamannya, Mohammad, dan sepupunya, Rami Makhlouf. Keduanya adalah pebisnis. Satu orang lagi adalah Hafez Makhlouf, kepala keamanan Assad di Damaskus.

Sebagian besar lingkaran dalam rezim Assad datang dari kelompok minoritas Alawi meski sang istri adalah seorang Muslim Sunni.

Assad juga memasukkan kelompok Druze dalam lingkaran kekuasaannya, termasuk menteri urusan kepresidenan Mansour Azzam dan mantan wartawan Louna al-Shibi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com