Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Wawancara di "CBS", Assad Tebar Ancaman untuk AS

Kompas.com - 09/09/2013, 20:01 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam wawancara yang disiarkan stasiun televisi CBS, Senin (9/9/2013), menebar ancaman terhadap Amerika Serikat jika tetap menggelar serangan militer ke negerinya.

"Anda akan membayar mahal jika tidak berbuat bijak. Akan ada pembalasan," kata Assad dalam program This Morning yang disiarkan CBS.

Assad mengatakan, serangan Amerika Serikat akan ditujukan ke sebuah kawasan yang siap meledak sehingga AS harus siap menerima segala risikonya.

Assad menambahkan adanya risiko serangan kimia yang dilakukan pemberontak jika terjadi intervensi asing di Suriah.

"Anda harus bersiap menghadapi segalanya. Pemerintah bukan satu-satunya pemain di kawasan ini. Anda memiliki partai berbeda, faksi berbeda, ideologi berbeda. Anda memiliki semuanya saat ini," lanjut Assad.

Dalam wawancara yang disebut CBS sebagai yang pertama sejak Presiden AS Barack Obama meminta persetujuan kongres untuk menyerang Suriah itu, Presiden Assad kembali membantah pemerintahannya mendalangi serangan senjata kimia bulan lalu.

"Bagaimana Anda bisa menuduh jika tidak memiliki bukti?" kata Assad yang dalam wawancara itu menggunakan bahasa Inggris yang sangat baik.

"Kami tak seperti Pemerintah Amerika, kami tak seperti pemerintahan media sosial. Kami adalah pemerintah yang hanya mempercayai bukti," ujar Assad.

"Namun, untuk kawasan yang mereka katakan kami menggunakan senjata kimia, yang kami punyai hanyalah rekaman video, gambar, dan tuduhan. Kami tak di sana, pasukan kami, polisi kami, dan institusi kami tidak melakukan itu," Assad menegaskan.

Dalam kesempatan itu, Charlie Rose —sang pewawancara— menanyakan soal pembalasan yang disebut-sebut Assad.

Rose bertanya apakah Assad akan menggunakan senjata kimia yang dimilikinya dalam melakukan pembalasan.

"Itu (penggunaan senjata kimia) sangat tergantung situasi. Jika para teroris atau kelompok lain menggunakannya, maka hal itu mungkin saja terjadi. Saya tak tahu, saya bukan peramal," kata Assad.

Saat ini pemerintahan Presiden Barack Obama tengah menanti persetujuan kongres untuk memuluskan rencana serangan militer terbatas terhadap rezim Bashar al-Assad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com