Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Kanselir Jerman Jadi Korban Pemerasan

Kompas.com - 08/09/2013, 02:23 WIB
BERLIN, KOMPAS.com - Penantang kanselir Jerman Angela Merkel dalam pemilu, Peer Steinbrueck menjadi korban pemerasan. Demikian aparat keamanan Jerman menjelaskan, Sabtu (7/9/2013).

"Seorang anggota tim pengawal Peer Steinbrueck memastikan adanya surat pemeraan tanpa nama pengirim dan sudah melaporkan masalah ini ke kepolisian Bonn, tempat tinggalnya," kata seorang juru bicara kepolisian Jerman.

Berdasarkan laporan harian Bild, istri Steinbrueck, Gertrud, menerima sepucuk surat yang menuding keluarga Steinbrueck secara ilegal mempekerjakan seorang pembantu asal Filipina 14 tahun lalu di kediaman pribadi mereka.

"Anda harus meyakinkan suami Anda untuk menarik diri dari pencalonan dengan alasan pribadi sebelum 10 September," demikian isi surat itu seperti dilaporkan Bild.

Masih menurut laporan Bild, surat itu juga menuding perempuan Filipina itu juga tinggal secara ilegal di Jerman pada saat itu.

Kepada Bild, Gertrud membenarkan dia pernah mempekerjakan seorang PRT asal Filipina sepekan sekali di kediamannya selama beberapa bulan pada 1999, namun membantah dia mempekerjakannya secara ilegal.

Dalam kampanyenya di kota Erfurt, Steinbrueck mengatakan dia tidak pernah menyangka menjadi pemerasan seperti itu.

"Ini (pemerasan) tidak akan mempengaruhi kampanye saya. Satu-satunya jalan untuk merespon adalah menceritakannya secara terbuka dan serahkan kepada aparat keamanan," kata Steinbrueck.

Sementara itu, Gertrud yang sudah menikahi Steinbrueck selama 38 tahun meminta warga Jerman berhati-hati dan waspada menanggapi masalah ini.

"Steinbrueck tidak bisa diperas dan  tidak akan membiarkan dirinya diperas," ujar Gertrud.

Steinbrueck (66) kandidat kanselir dari Partai Demokratik Sosial (SDP) yang berhaluan kiri tengah, berjuang keras untuk mengalahkan popularitas Angela Merkel menjelang pemilihan umum yang akan digelar pada 22 September nanti.

Kampanye awal Steinbrueck diwarnai sejumlah blunder, termasuk keluhannya bahwa gaji kanselir Jerman terlalu kecil dan gaji itu bahkan membuat seorang kanselir tak mampu membeli minuman Pinot Grigio yang hanya berharga 5 euro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com