Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Sesalkan "Perpecahan" Internasional soal Suriah

Kompas.com - 06/09/2013, 01:08 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
VILNIUS, KOMPAS.com — Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen menyesalkan perpecahan internasional dalam menyikapi Suriah. Dia memperingatkan, perpecahan ini akan menjadi pesan bagi para diktator di dunia untuk "melenggang" menggunakan senjata pemusnah massal.

"Saya menyesalkan perpecahan dalam komunitas internasional," kata Rasmussen pada AFP di sela pertemuan para menteri pertahanan Uni Eropa di Lithuania, Kamis (5/9/2013). Dia mengatakan, bila perpecahan ini berlanjut, maka para diktator dapat berpikir untuk "sah-sah saja" menggunakan senjata kimia ataupun senjata pemusnah massal lainnya.

Rasmussen menyerukan "respons kuat internasional", sekaligus bersikeras meyakini bahwa rezim Bashar al Assad berada di balik serangan senjata kimia di pinggiran Damaskus, Suriah, Rabu (21/8/2013).

Para Menteri Pertahanan Uni Eropa memulai pembicaraan di Lithuania, Kamis, bersamaan dengan digelarnya pertemuan puncak G-20 di Rusia yang dihadiri Presiden Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden Lithuania saat ini sedang mendapat giliran sebagai Presiden bergilir Uni Eropa.

"Kita semua melihat ke St Petersburg (lokasi pertemuan G-20). Itu sekarang menjadi forum untuk keputusan penting," kata
Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maiziere kepada wartawan.

Isu Suriah akan menjadi salah satu topik pembahasan penting dalam pertemuan di Lithuania. Di grup Uni Eropa, Perancis terancam menjadi satu-satunya negara yang mendukung aksi militer ke Suriah yang "dimotori" Amerika Serikat.

Negara-negara lain skeptis terhadap intervensi militer, dan berpendapat serangan tersebut punya konsekuensi berbahaya. Mereka pun mengatakan perlu ada dasar hukum yang tepat untuk menggunakan kekuatan militer, yang itu pun seharusnya dimotori PBB.

Namun, Rasmussen mengakui "tampaknya sulit" untuk mendapatkan kesepakatan di Dewan Keamanan PBB. Di dalam dewan itu terdapat Rusia dan China, yang masing-masing sebagai anggota tetap dewan memiliki hak veto, dan setidaknya Rusia adalah sekutu Suriah.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan bergabung dengan rekan-rekan Uni Eropa pada hari Sabtu di Lithuania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com