Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat China "Si Pengoleksi Jam Mewah" Dibui 14 Tahun

Kompas.com - 05/09/2013, 12:35 WIB
BEIJING, KOMPAS.COM — Seorang pejabat China, yang dikenal sebagai "Brother Watch" karena seleranya atas jam tangan mewah, terbukti korupsi dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara pada Kamis (5/9/2013), kata sejumlah laporan.

Pejabat bernama Yang Dacai itu kali pertama mendapat sorotan para pengguna internet China setelah adanya foto Yang sedang tersenyum lebar ketika mendatangi lokasi kecelakaan sebuah bus dan truk tangki bermuatan metanol yang menewaskan sedikitnya 36 orang pada tahun lalu.

Mantan bos lembaga keselamatan kerja di Provinsi Shaanxi di China utara itu kemudian diejek di dunia maya setelah sejumlah foto dirinya mengenakan berbagai jam tangan bermerek mewah dilacak dan diedarkan.

Pengadilan di Xian, ibu kota Provinsi Shaanxi, menjatuhkan hukuman terhadapnya pada Kamis ini, lapor kantor berita resmi Xinhua, setelah menggelar persidangan selama satu hari pada minggu lalu. Ia dituduh memiliki kekayaan senilai 5,04 juta yuan (atau setara Rp 9,5 miliar) dari sumber yang tidak dapat dijelaskan. Ia juga dituduh menerima suap senilai 250.000 yuan, lapor televisi milik negara, CCTV.

Yang Dacai tidak membantah tuduhan itu dan dia didenda 50.000 yuan. Persidangan itu menyusul investigasi komisi disiplin Partai Komunis yang berkuasa, yang menemukan bahwa Yang Dacai bersalah karena "perilaku 'wajah tersenyum' yang tidak pantas" dan memecat dia dari jabatannya.

Ia merupakan salah satu dari sejumlah pejabat berprofil tinggi di China yang diturunkan dari jabatan mereka setelah diejek di forum internet.

Kepemimpinan Partai Komunis yang berkuasa di bawah Presiden Xi Jinping telah berulang kali berjanji untuk menindak tegas aksi korupsi. Namun,  pemerintah baru-baru ini melancarkan tindakan keras terhadap "sejumlah rumor yang beredar secara online", menyasar sejumlah perusahaan online, bloger dan wartawan. Ratusan orang diperkirakan telah diinterogasi atau ditahan terkait tindakan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com