Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Menyusul Buka Laporan Intelijen soal Suriah

Kompas.com - 03/09/2013, 05:11 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP
PARIS, KOMPAS.com — Menyusul Amerika Serikat dan Inggris, Senin (2/9/2013), Pemerintah Perancis merilis data intelijen yang mendukung tudingan penggunaan senjata kimia di Suriah. Perancis menyatakan tindakan rezim Bashar Assad tak lagi cuma semata persoalan internal negara itu. Sementara itu, Suriah meminta Barat menghitung ulang risiko bila serangan militer tetap diarahkan ke Suriah.

Sembilan halaman laporan intelijen Perancis ini pun menyatakan rezim Assad berada di balik serangan pada Rabu (21/8/2013) yang diduga menggunakan senjata kimia dan menewaskan lebih dari 1.400 orang di Damaskus, Suriah. Perancis menyatakan kubu oposisi Suriah tak punya pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan serangan seperti pada Rabu dini hari itu.

"(Serangan) ini merupakan ancaman besar untuk keamanan nasional dan global," kata seorang pejabat Perancis kepada Reuters menjelang laporan intelijen tersebut dipublikasikan. Citra satelit yang menjadi salah satu bagian data intelijen tersebut menunjukkan, serangan datang dari daerah yang dikuasai pemerintah Assad, di sisi timur dan barat Suriah.

Adapun target yang dibidik adalah zona yang dikuasai oposisi, sebelum warga sipil mulai tewas karena keracunan gas. Kemudian, lanjut pejabat itu, lokasi sasaran serangan dibom dan dibumihanguskan untuk menghilangkan bukti penggunaan senjata kimia. "Tidak seperti serangan sebelumnya dengan penggunaan senjata kimia berdosis kecil sebagai teror, ini adalah serangan taktis yang bertujuan merebut wilayah," imbuh pejabat tersebut.

Menurut laporan intelijen itu, serangan udara dan artileri pada Rabu dini hari tersebut berlangsung pada pukul 03.00 sampai 04.00 waktu setempat menggunakan bom konvensional, menyasar kawasan pinggiran di timur Damaskus.

Secara paralel, kawasan Zamalka, Kafr Batna, dan Ayn Tarma dihantam serangan senjata kimia. Lalu pada pukul 06.00 waktu setempat, serangan darat dilakukan. "Layanan kami memiliki informasi ... yang menunjukkan tindakan-tindakan lain bisa jadi dilakukan juga," tulis laporan itu.

Sementara Presiden Suriah Bashar al Assad dalam wawancara dengan koran Le Figaro, mengatakan, kawasan Timur Tengah ibarat sebuah tong bubuk. Bila Barat menyerang Suriah, menurut dia, seluruh kawasan itu akan terlibat kekacauan.

"Kita tak seharusnya hanya bicara respons Suriah, tapi juga apa yang akan terjadi seketika setelah serangan," kata Assad. "Semua orang akan kehilangan kendali atas situasi ketika tong bubuk ini dipukul. Di sana adalah risiko perang regional," tegas dia.

Baca juga: Suriah Ancam Perancis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com