Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rezim Suriah Desak PBB Cegah Agresi

Kompas.com - 02/09/2013, 18:57 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com — Bukti milik PBB yang bisa menunjukkan apakah senjata kimia telah digunakan di Suriah dibawa ke laboratorium pada hari Senin (2/9/2013). Namun, bagi sebagian orang, hasilnya mungkin hanya menjadi formalitas.

Presiden AS telah mengatakan bahwa tidak ada keraguan Pemerintah Suriah telah membunuh ratusan warga sipil dalam sebuah serangan senjata kimia, dan dia ingin mengejar rezim tersebut. Tes independen telah menyingkapkan "tanda khas gas sarin" dalam sampel darah dan rambut yang berasal dari Suriah. Demikian kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry, seperti dilaporkan CNN, Senin.

Presiden Barack Obama menginginkan Kongres untuk menyetujui serangan terbatas pada sasaran di Suriah.

Banyak pihak yang bergantung pada apa yang AS putuskan untuk lakukan. Inggris telah menentang aksi militer terhadap Suriah setelah parlemen negara itu tidak menyetujui rencana tersebut. Perancis mengatakan tidak akan bertindak tanpa Amerika Serikat sebagai sekutu. "Perancis tidak bisa maju sendirian," kata Menteri Dalam Negeri Perancis Manuel Valls kepada radio Europe 1. "Kami perlu koalisi."

Itu berarti, jika AS ingin menyerang Suriah, negara itu mungkin harus melakukannya sendirian.

Namun, Rusia mengatakan tidak terpengaruh oleh klaim AS bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia. "Kami benar-benar tidak yakin dengan (bukti) itu yang mitra Amerika kami, serta Inggris dan Perancis, tunjukkan kepada kami," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sebagaimana laporan kantor berita RIA Novosti yang dikelola negara.

"Tidak ada fakta, hanya ada pembicaraan tentang apa yang kami ketahui dengan pasti. Ketika kami meminta bukti lebih lanjut, mereka mengatakan, 'Anda tahu, itu semua rahasia, jadi kami tidak bisa menunjukkan kepada Anda. Itu berarti bahwa tidak ada fakta-fakta tersebut."

Hari Senin, rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad meminta PBB untuk terlibat. "Pemerintah Suriah menyerukan kepada Sekretaris Jenderal PBB memikul tanggung jawabnya untuk mencegah agresi terhadap Suriah," lapor kantor berita yang dikelola negara, Syrian Arab News Agency.

Untuk sementara, Suriah tampaknya aman dari sanksi-sanksi PBB. Tampaknya tidak mungkin Dewan Keamanan PBB akan mengotorisasi serangan militer terhadap Suriah karena dua anggotanya, yaitu Rusia dan China, telah memblokir semua upaya pengambilan tindakan terhadap sekutu mereka itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com