Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ihwal Suriah, Kongres AS Terpecah

Kompas.com - 02/09/2013, 12:51 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Kongres AS terpecah lantaran rencana pemerintah AS menyerang Suriah dengan kekuatan militer. Menurut warta AP pada Senin (2/9/2013), di Kongres ada pihak yang siap memberikan lampu hijau bagi Presiden Barack Obama mewujudkan niatnya. Pada satu sisi, ada pula yang bertentangan. Namun, hingga kini, ihwal otorisasi Kongres, belum ada kata putus.

Presiden Obama, Sabtu lalu, mengatakan bakal menyerang dengan satu target, pemerintah Suriah. Serangan ini untuk menghukum Suriah gara-gara tudingan menggunakan senjata kimia.

Dalam rencana Presiden Obama, serangan akan dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Serangan juga tak bakal menghabisi kelompok akar rumput. "Saya menanti otoritasi dari Kongres,"begitu pernyataan Obama.

Pada Sabtu tersebut, Kongres juga mengirim rencana resolusi untuk otoritasi tersebut. Menurut AS, Suriah menggunakan senjata kimia saat menyerang kawasan pusat kota Damaskus pada 21 Agustus 2013.

Catatan lembaga intelijen Negeri Uwak Sam (US) menunjukkan jumlah korban tewas serangan senjata kimia itu ada 1.429 orang. Dari jumlah itu, 426 di antaranya adalah anak-anak.

Pada Minggu (1/9/2013) kemarin, sebagaimana tayangan lima televisi utama di AS, Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan kalau dalam perkiraannya kalau Kongres bakal memberi otirisasi. "Kami tak akan kehilangan persetujuan Kongres,"imbuh Kerry optimistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com