Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Nirawak AS Masih Berkeliaran di Yaman Incar Pentolan Al Qaeda

Kompas.com - 30/08/2013, 18:15 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Serangan pesawat nirawak AS yang membunuh pentolan Al Qaeda bernama Qayid al-Dhahab plus dua pengawalnya di Kota Radda, wilayah Masanih, Provinsi Al Bayda, menunjukkan kalau pesawat macam itu masih berkeliaran di Yaman. Warta AP, pada Jumat (30/8/2013), menunjukkan tujuh misil yang mengantar ketiganya menjumpai ajal di tengah kobaran api yang membakar mobil yang mereka tumpangi.

Sejatinya, serangan pesawat nirawak di Radda adalah kali pertama sejak awal tahun ini. Qayid, pengganti saudara kandungnya Tariq yang tewas dibantai intelijen Yaman pada Februari setahun silam, sudah bersepakat dengan Pemerintah Yaman untuk menghentikan perlawanan.

Kendati begitu, pesawat nirawak ternyata masih berkeliaran menyasar pentolan Al Qaeda yang belum tewas. Wilayah operasi pesawat nirawak ini memang berada di Yaman. Sudah menjadi pengetahuan banyak khalayak kalau Yaman menjadi basis Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP).

Tercatat, pesawat nirawak itu sejak awal 2013 sudah menewaskan 40 terduga teroris. Kebanyakan dari mereka adalah anggota hingga pimpinan AQAP.

Sementara itu, alasan AS menutup kedutaan besarnya di Sanaa lantaran ancaman AQAP. Bersama Inggris dan Jerman, AS sudah membuka kembali kedutaan besarnya sejak 12 hari ditutup.

AQAP didirikan sejak 2009 lalu. Organisasi ini adalah hasil merger antara Al Qaeda Arab Saudi dan Yaman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com