"AS tidak mencari pangkalan militer permanen di Filipina," kata Hagel seusai bertandang dan berbicara dengan Presiden Filipina Benigno Aquino III di Istana Kepresidenan Malacanang, Manila.
Menurut Hagel, niat mencari pangkalan militer permanen adalah perkara usang. "Itu sama saja dengan kembali pada mentalitas Perang Dingin," tuturnya.
Lantaran memilih tak mencari pangkalan militer permanen, imbuh Hagel, AS mengusung strategi kerja sama militer bilateral. Ibaratnya, AS melalui militernya memilih hanya "mampir" di Filipina. "AS mencari rotasi keberadaan di kawasan ini. Kami sudah mendapatkannya dengan Singapura dan Australia," katanya.
AS dan Filipina, lanjut Hagel, tetap berniat memperkuat hubungan militer. AS mengatakan membantu Filipina lantaran ada agenda modernisasi militer yang tengah digarap pemerintahan Presiden Aquino.
Hagel pun menitipkan pesan kalau silang pendapat soal Laut China Selatan antara sekutunya itu, Filipina, versus China harus selesai dengan cara-cara damai. "Jangan ada paksaan untuk menuntaskan hal tersebut," demikian Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.