Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Gelar Razia Pekerja Migran Ilegal

Kompas.com - 28/08/2013, 15:09 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Malaysia menggelar razia terhadap pekerja migran ilegal yang berada di negara itu setelah terjadinya "gelombang kejahatan" yang membuat negara itu harus membenahi keamanan mereka.

Dalam operasi selama tiga bulan yang dimulai sejak Minggu (25/8/2013), Pemerintah Malaysia menargetkan dapat mendeportasi sekitar 500.000 pendatang.

Sebagian besar pekerja migran ilegal itu berasal dari Indonesia, seperti dikatakan oleh Dirjen Departemen Imigrasi Malaysia, Alias Ahmad, seperti dikutip kantor berita AFP.

Harian Star melaporkan, tidak kurang dari 135.000 personel Imigrasi akan diturunkan dalam razia besar-besaran tersebut.

Belum lama ini, Malaysia dikejutkan dengan belasan kasus penembakan misterius yang menelan korban jiwa.

Polisi menuduh pertikaian antar-geng merupakan sumber baku tembak tersebut.

Meski pendatang asing biasanya tidak dianggap sebagai pembuat onar, kehadiran pekerja migran ilegal dalam jumlah besar membuat khawatir Pemerintah Malaysia.

Menegakkan hukum

Rangkaian aksi kekerasan itu menambah ketakutan masyarakat yang menilai terjadi peningkatan dalam kejahatan, seperti pencurian dan perampokan, meski data pemerintah menunjukkan bahwa angka kriminalitas menurun tajam.

Polisi mengatakan, 1.400 orang tersangka kejahatan telah ditahan dalam tiga hari pertama razia. Namun, polisi tidak mengungkapkan mayoritas kebangsaan mereka.

Alias mengatakan, Pemerintah Malaysia memutuskan untuk mendeportasi para pekerja migran ilegal yang dua tahun lalu telah mendaftar untuk mengikuti skema pemutihan dokumen, tetapi tidak melanjutkan proses legalisasi.

"Kini saatnya untuk menegakkan hukum secara penuh," kata Alias pada harian Star.

"Mereka bisa saja bersembunyi, tetapi sampai kapan?" lanjut dia.

Malaysia, ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara, menjadi magnet bagi pekerja migran dari Indonesia, Banglades, Myanmar, Vietnam, dan Nepal yang umumnya bekerja di sektor nonformal, seperti konstruksi bangunan, pabrik, dan perkebunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com