KBRI Bantu Sembako kepada WNI di Mesir

KAIRO, KOMPAS.com — Situasi politik dan keamanan yang terus memburuk di Mesir mendorong KBRI Kairo memberi bantuan sembako kepada warga negara Indonesia (WNI) di Mesir. KBRI Kairo, Senin (19/8/2013), menyerahkan bantuan sembako itu kepada 17 perwakilan kekeluargaan mahasiswa Indonesia dan elemen masyarakat Indonesia lainnya di Mesir.

Atase perdagangan KBRI Kairo, Fetnayeti, mengungkapkan, sembako yang diserahkan kepada WNI di Mesir ini berupa beras sebanyak 900 kg, gula 450 kg, Indomie 900 bungkus, teh 600 kotak, kornet 600 kaleng, tuna 600 kaleng, kecap manis 600 botol, dan susu nido 600 bungkus.

Bantuan tersebut secara simbolis disampaikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, DCM KBRI Kairo, Teuku Darmawan. Bantuan juga akan disampaikan kepada para WNI yang berada di luar Kairo, sekaligus untuk meninjau kondisi mereka secara langsung.

Nurfaizi menyampaikan, bantuan itu merupakan satu dari sekian langkah kepedulian KBRI Kairo kepada WNI. "Mungkin bantuan kami masih belum memenuhi seluruhnya, namun kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik dalam upaya melindungi warga negara Indonesia di Mesir." lanjut Nurfaizi. "KBRI Kairo akan terus mendampingi WNI di Mesir dan jangan ragu untuk menghubungi kami jika memerlukan bantuan," ungkap Dubes Nurfaizi.

Nurfaizi kembali mengingatkan WNI agar membawa kartu identitas jika harus keluar rumah dan jangan mendekati tempat-tempat unjuk rasa.

Dubes RI itu juga meminta WNI di Mesir agar mematuhi jam malam dan jangan campur tangan urusan dalam negeri Mesir, baik dalam bentuk aksi lisan maupun tulisan.

Seperti diketahui, pemerintah sementara Mesir memberlakukan keadaan darurat selama satu bulan dengan menerapkan jam malam dari pukul 19.00 hingga 06.00 terhitung mulai hari Rabu pekan lalu (14/8/2013).

Mewakili kekeluargaan WNI, Wakil Presiden PPMI Mesir menyampaikan apresiasi kepada KBRI Kairo atas bantuan yang diberikan. Diharapkan KBRI akan tetap memberikan perhatian penuh kepada WNI dan dapat membantu meringankan beban WNI yang kiranya menghadapi permasalahan di tengah gejolak Mesir.