Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman: Tetap Mengekspor Senjata ke Mesir, Sama Artinya Skeptis dengan Pembantaian

Kompas.com - 19/08/2013, 02:23 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada Minggu (18/8/2013) bahwa penghentian pengiriman senjata ke Mesir akan menjadi cara tepat untuk menekan negara yang tengah dicekam kekerasan mematikan itu. Berbicara pada stasiun televisi Jerman ZDF, Merkel mengatakan ekspor senjata ke Mesir jelas memperlihatkan "sikap skeptis pada apa yang sedang terjadi".

"Mungkin akan ada pertemuan menteri Luar Negeri Uni Eropa dalam beberapa hari mendatang untuk menilai situasi Mesir, imbuh Merkel. "Kami akan memeriksa langkah apa yang dapat diambil... Kita harus bertindak bersama-sama dan mengambil langkah-langkah yang sama," kata dia. Merkel menggambarkan situasi Mesir sebagai "mengkhawatirkan".

Diplomat Uni Eropa dijadwalkan menggelar pembicaraan darurat di Brussel, Belgia, tentang pembantaian di Mesir pada Senin (19/8/2013). Dalam empat hari "pembantaian" di Mesir, sejak Rabu (14/8/2013) setidaknya 750 orang telah tewas. Tragedi ini bermula dari upaya paksa pasukan keamanan keamanan Mesir dengan dukungan kekuatan militer mengusir para demonstran pendukung Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi dari perkemahan mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah mingguan Jerman, Focus, yang terbit Minggu (18/8/2013), Menteri Luar Negeri JermanGuido Westerwelle mengatakan selama ini ekspor senjata Jerman ke Berlin sudah diberlakukan dengan sangat ketat. "Dan itu akan tetap demikian, khususnya setelah melihat perkembangan saat ini," ujar dia. Sementara Kementerian Ekonomi Jerman, Sabtu (17/8/2013), menyatakan mereka telah membekukan semua keputusan terkait ekspor senjata ke Jerman.

Para pemimpin Uni Eropa, Herman Van Rompuy dan Jose Manuel Barroso, memperingatkan Kairo pada hari Minggu bahwa Uni Eropa siap untuk "menguji kembali" hubungan dengan Mesir jika pembantaian pendukung Mursi tak segera diakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com