Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Hasil Perburuan Hewan Liar Danai Terorisme

Kompas.com - 14/08/2013, 10:54 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM — Amerika Serikat baru saja meluncurkan prakarsa senilai 10 juta dollar AS untuk ikut mencegah perburuan liar binatang di Afrika. Ini karena uang dari perdagangan gelap produk hewani mungkin digunakan untuk mendukung berbagai kelompok militan di benua itu.

Namun, seorang pakar bernama Johan Bergenas mengatakan, upaya-upaya anti-perburuan liar belum berhasil menghentikan pembantaian ribuan hewan langka setiap tahun.

"Perburuan sebagai kegiatan kriminal transnasional tentu bukan hal baru. Kami telah melihat peningkatan jumlah pembunuhan hewan tak berdaya dalam 12 sampai 18 bulan terakhir," ujar Bergenas, Deputi Direktur Managing Across Boundaries Initiative, kepada Stimson Center, sebuah lembaga riset nirlaba dan nonpartisan di Washington.

Pola yang lebih menarik dan berbahaya adalah, kelompok-kelompok kriminal transnasional yang menyelundupkan barang-barang haram lainnya, entah itu narkoba, senjata, atau lainnua, dan juga organisasi-organisasi teroris, kini semakin mendapat untung dari perburuan dan kegiatan-kegiatan tersebut. Bergenas mengatakan, militan Somalia adalah salah satu di antara mereka yang mendapat keuntungan dari kegiatan perburuan liar.

Dinas Margasatwa Kenya telah melaporkan selama beberapa tahun mengenai hubungan yang kuat antara perburuan liar dan Al-Shabab, yang merupakan afiliasi Al Qaeda di Somalia.

"Kita juga melihat adanya peningkatan jumlah laporan saksi mata dari orang-orang yang telah meninggalkan jaringan ini, lalu keluar serta bersaksi, bahwa misalnya Tentara Perlawanan Tuhan dan kepalanya, Joseph Kony, secara khusus mengusahakan perburuan liar dan pendapatan dari kegiatan itu untuk membeli perbekalan, senjata, dan berbagai peralatan lainnya," ujar Bergenas.

Polisi jagawana dan lain-lain yang terlibat dalam upaya anti-perburuan liar sering kalah dalam jumlah personel dan persenjataan.

"Para pemburu ini tidak lagi menggunakan senjata sederhana. Mereka benar-benar berburu dengan menggunakan helikopter, senapan mesin, teropong malam hari, dan kita harus menanggapi dengan teknologi yang sepadan untuk mengatasi masalah ini," ujar Bergenas.

Pejabat Stimson Center itu mengatakan, tindakan pemerintahan Obama baru-baru ini merupakan langkah besar dan ke arah yang benar.

"Presiden Obama telah membentuk gugus tugas yang akan melihat proses antar-lembaga untuk memerangi perdagangan gelap satwa liar secara lebih luas. Jadi, pada akhir proses itu, akan ada laporan dan strategi nasional Amerika untuk tujuan itu. Dia juga menjanjikan tambahan 10 juta dollar, yang tentu saja tidak akan cukup untuk mengatasi ancaman ini," ujarnya.

Dia mengatakan, Amerika dan sekutu-sekutunya dari Eropa perlu mengambil pendekatan yang berbeda secara mendasar ketika bermitra dengan negara-negara Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com