Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Pendukung Mursi Ditembaki

Kompas.com - 14/08/2013, 04:38 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
KAIRO, KOMPAS.com — Satu anggota Ikhwanul Muslimin ditembak mati di Mesir, Selasa (13/8/2013) waktu setempat, di tengah aksi protes yang terus berlanjut atas penggulingan Presiden Mesir Muhammad Mursi. Penembakan yang diduga dilakukan petugas keamanan berpakaian preman itu juga melukai 11 orang lain.

Penembakan ini dikhawatirkan akan kembali menggagalkan negosiasi damai antara Ikhwanul Muslimin dan pemerintah sementara dukungan militer. Ribuan pendukung Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi, sehari sebelum penembakan, juga telah menggelar aksi demonstrasi di Kementerian Dalam Negeri Mesir.

Aksi pawai unjuk rasa pendukung Mursi dihadang warga lain Mesir yang berbeda kubu, bersamaan dengan lemparan batu dan botol, serta teriakan "teroris" pada peserta pawai. Polisi menembakkan gas air mata pada pawai yang mereka anggap telah menyebabkan kemacetan.

"Tidak akan ada kemajuan dengan negosiasi (karena) satu-satunya jalan adalah mundur, Mursi harus dipulihkan," tegas Karim Ahmed, salah satu peserta unjuk rasa pendukung Mursi ini. Pemerintah sebelumnya juga sudah meminta pendukung Mursi mengakhiri rangkaian unjuk rasa yang telah berlangsung selama enam pekan sejak penggulingan Mursi.

Beberapa pejabat Mesir menyatakan ingin menghindari konfrontasi berdarah yang hanya semakin merusak upaya pemerintah sementara Mesir menampilkan diri sebagai penguasa yang sah. Sebaliknya, beberapa kelompok garis keras di tentara dan kepolisian Mesir tak mau kehilangan muka.

Sejak Mursi digulingkan militer Mesir pada 3 Juli 2013, lebih dari 300 orang telah tewas. Termasuk di antara korban tewas adalah puluhan pendukung Mursi yang ditembaki tentara dalam dua insiden terpisah pada bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com