Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Baseer Nasser al-Wuhayshi, Pemimpin Al Qaeda Hasil Merger

Kompas.com - 12/08/2013, 18:14 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Pemerintah AS dan Yaman saat ini tengah melakukan banyak langkah antisipasi demi meminimalisasikan realisasi ancaman Al Qaeda Yaman dan Semenanjung Arab (AQAP). Kelompok ini, dalam laman Jihad Islam pada Minggu (11/8/2013) malam, mengeluarkan pernyataan pembebasan para anggotanya dari penjara-penjara di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

"Kami membawa kabar baik kalau kami mengirimkan orang-orang untuk membebaskan saudara dari penjara-penjara. Kami akan membebaskan saudara dari Yaman dan Arab Saudi. Pembebasan itu akan segera terlaksana," pesan Pemimpin Tertinggi AQAP Abu Baseer Nasser Al-Wuhayshi dalam pernyataannya.

AQAP merilis pernyataannya itu berbarengan dengan peningkatan serangan udara pesawat nirawak AS ke Yaman. AS memang mengincar seluruh jaringan Al Qaeda di Yaman, khususnya. Washington menganggap kalau AQAP adalah teroris paling berbahaya di Timur Tengah.

Merger

Catatan AS menunjukkan ada lebih dari 34 tersangka militan Al Qaeda yang tewas oleh serangan pesawat nirawak di berbagai wilayah di Yaman itu dalam kurun waktu dua minggu ini.

AQAP didirikan pada Januari 2009. Organisasi  ini adalah hasil merger Al Qaeda wilayah Yaman dan Arab Saudi.

Pemimpin AQAP Al-Wuhayshi pada Juli 2011 kembali menegaskan kalau organisasinya beraliansi dengan kepemimpinan Ayman al-Zawahiri, petinggi terpenting di jaringan Al Qaeda internasional. Ayman meneruskan kepemimpinan mendiang Osama bin Laden yang tewas pada 2011.

Sejatinya, Al-Wuhayshi adalah sekretaris pribadi Bin Laden pada masa 1990-an. Ia pindah dari Afganistan ke Iran pada 2002. Di Iran, dia ditangkap dan dipulangkan ke negara asalnya, Yaman.

Di Yaman, Al-Wuhayshi dijebloskan ke penjara Sanaa sampai dirinya kabur bersama 22 narapidana lainnya pada Februari 2006. Pelarian Al-Wahayshi terbilang dramatis lantaran dia melalui lorong sepanjang 44 meter.

Pemerintah AS, sebelumnya mengatakan pernah menyadap pembicaraan antara Al-Wuhayshi dan Al-Zawahiri yang berisi perintah agar AQAP menyerang kantor-kantor kedutaan besar AS. Lantaran hal itu, AS terpaksa menutup 19 kantor kedubes di Timur Tengah dan Afrika.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Jumat (9/8/2013), sebagaimana warta AP,  akan membuka kembali kedubes-kedubesnya itu pada 18 Agustus 2013. "Kedubes AS di Yaman tetap ditutup sementara waktu karena kondisi keamanan yang belum memungkinkan," kata pernyataan departemen itu.

Pemerintah Yaman menyiagakan aparatnya di sekitar kantor kedubes AS, dan Inggris khususnya, serta kedubes negara Barat lainnya sebagai respons ancaman AQAP. Sejauh ini AS dan Inggris sudah memulangkan staf kedubesnya dari Sanaa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com