Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Australia Ingin Kirim Pencari Suaka ke Nauru

Kompas.com - 31/07/2013, 12:26 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com — Bila memenangkan pemilu, Partai Liberal Australia yang saat ini menjadi oposisi akan mengirimkan 2.000 pencari suaka baru ke Nauru, untuk tinggal di tenda, dan memastikan pencari suaka tersebut tidak akan bisa menetap di Australia.

Juru bicara bidang imigrasi pihak oposisi Scott Morrison mengatakan hal tersebut setelah dia mengunjungi Nauru, Senin (29/7/2013).

Pihak oposisi mengatakan Nauru bisa menampung sekitar 5.000 pencari suaka di mana mereka akan tinggal di tenda dan fasilitas permanen lainnya.

Saat ini, di bawah pemerintahan Partai Buruh, kapasitas Nauru akan mencapai 1.500 di akhir tahun.

Kebijakan Partai Liberal ini merupakan "perubahan" besar dari rencana mereka sebelumnya, yang mengatakan akan mengusir kembali semua kapal pencari suaka yang masuk ke wilayah Australia.

Menurut laporan koresponden Kompas.com di Australia, L Sastra Wijaya, tampaknya kebijakan PM Kevin Rudd yang mengirimkan pencari suaka ke Papua Niugini membuat pihak oposisi terpaksa mengubah strategi mereka.

Menanggapi rencana oposisi ini, Menteri Imigrasi Tony Burke mengatakan, kebijakan ini ada "manfaatnya", tetapi di sisi lain juga merupakan tindakan "kekanak-kanakan" dan "banyak kesalahan".

Menurut Tony Burke kepada Radio Fairfax, Selasa (30/7/2013), rencana oposisi ini dikeluarkan tanpa pemikiran matang. Burke mengatakan pihak oposisi berbuat kesalahan dengan mengatakan bahwa kapasitas Nauru hanya bisa menampung 2.000 pencari suaka.

"Kalau Anda mengatakan hal tersebut, para penyelundup akan berusaha mengirim orang sebanyak mungkin ke sana. Sehingga ini akan menjadi kebijakan lima tahun, bukan kebijakan dua minggu." kata Burke.

Sementara itu, 40 pria pencari suaka akan diterbangkan ke Pulau Manus di Papua Niugini dari Pulau Christmas Selasa malam.

Mereka adalah rombongan pertama yang tiba di perairan Australia sejak PM Kevin Rudd mengumumkan kebijakan terbaru 19 Juli lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com