Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan PBB Ultimatum Pemberontak Kongo

Kompas.com - 31/07/2013, 11:30 WIB
KINSHASA, KOMPAS.com — Pasukan PBB di Kongo, Rabu (31/7/2013), memberikan ultimatum kepada pasukan pemberontak M23 di dekat kota Goma untuk meletakkan senjata dalam 48 jam.

Sebuah brigade intervensi baru PBB untuk pertama kalinya akan digunakan untuk membantu angkatan darat Republik Demokratik Kongo membentuk "zona aman" di dalam kota Goma.

Sebuah pernyataan misi PBB di Kongo (MONUSCO) memberi waktu hingga pukul 16.00 waktu setempat, Kamis (1/8/2013), untuk menyerahkan senjata kepada pasukan MONUSCO dan bergabung dalam program demobilisasi.

Jika hingga waktu yang ditentukan tak ada niat menyerahkan senjata, maka M23 akan dianggap sebagai ancaman terhadap warga sipil dan MONUSCO akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melucuti senjata mereka.

"Termasuk menggunakan kekerasan yang sesuai dengan mandat dan aturan yang ada," demikian MONUSCO.

Pasukan intervensi PBB berkekuatan 3.000 personel yang ditempatkan di Kongo timur berisi pasukan adat Malawi, Afrika Selatan, dan Tanzania.

Pasukan ini merupakan bagian dari 17.000 personel penjaga perbatasan yang sudah terlebih dahulu dikirim ke kawasan itu.

Misi pasukan intervensi itu adalah melakukan operasi ofensif bersama dengan
pasukan Kongo.

Pemberontak M23 yang sebagian besar anggotanya berasal dari suku Tutsi didirikan pada 2012. Kelompok ini menyerang pasukan Kongo di luar kota Goma.

Goma adalah ibu kota Provinsi Kivu, yang berbatasan dengan Rwanda dan Uganda.

Uganda mengatakan Pemerintah RD Kongo menuding Rwanda memasok senjata untuk pemberontak. Tuduhan yang selalu dibantah Kigali.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com