Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tunisia Gunakan Gas Air Mata untuk Bubarkan Demonstrasi

Kompas.com - 29/07/2013, 17:44 WIB
TUNIS, KOMPAS.com - Kepolisian Tunisia menembakkan gas air mat untuk membubarkan pengunjuk rasa di kota Sidi Bouzid yang menuntut pembubaran pemerintahan Tunisia yang dimotori partai Ennahda yang berhaluan Islam, Senin (29/7/2013),

Para pengunjuk rasa yang berkumpul di depan kantor gubernur di kota yang menjadi pusat revolusi 2011 yang menumbangkan Presiden Zine El Abedine Ben Ali.

Sidi Bouzid juga merupakan kampung halaman tokoh oposisi Mohamed Brahmi yang ditembak mati pekan lalu di ibu kota Tunis.

Ratusan pengunjuk rasa itu menghalangi para pegawai kantor gubernur yang hendak bekerja dan menyerukan agar gubernur segera meninggalkan jabatannya. Gubernur kota ini adalah sekutu dekat partai berhaluan Islam, Ennahda yang kini memerintah Tunisia.

Sejumlah pengunjuk rasa mulai melemparkan batu ke arah kantor gubernur. Aksi inilah yang kemudian memaksa polisi bertindak dengan menembakkan gas air mata.

Kerusuhan ini terjadi menjelang para menteri akan menggelar rapat darurat di Tunis. Para pengunjuk rasa juga menuntut pembubaran kabinet dan parlemen Tunisia.

Pembunuhan Mohammed Brahmi, menyusul pembunuhan serupa terhadap politisi anti-Islam garis keras Chokri Belaid pada Februari lalu, menyeret Tunisia kembali ke dalam krisis politik baru.

Para pengunjuk rasa menuding pemerintah Tunisia yang dimotori partai Ennahda berada di belakang pembunuhan kedua tokoh oposisi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com