Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Iran Berusia 99 Tahun Resmi Jadi Warga AS

Kompas.com - 28/07/2013, 01:38 WIB
LOS ANGELES, KOMPAS.com - Setelah berusia hampir satu abad, hidup melewati revolusi, dan dua perang dunia, Khathoun Khoykani (99),  akhirnya resmi menjadi warga negara Amerika Serikat.

Kepastian Khoykani memegang paspor AS terjadi 15 tahun setelah perempuan itu pindah ke negeri yang menjadi musuh bebuyutan negeri asalnya, Iran.

Pada Jumat (26/7/2013) waktu setempat, Khoykani dan 3.700 orang lainnya menghadiri upacara naturalisasi di Los Angeles Convention Center.

"Saya sangat bahagia. Saya tak bisa berpikir lagi," kata Khoykani, masih menggunakan bahasa Parsi, bahasa ibunya.

"Khoykani menjadi orang tertua tahun ini yang menjadi warga negara AS di kawasan Los Angeles," kata Claire Nicholson, dari Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan AS.

Sejauh ini hanya 27 orang berusia di atas 100 tahun yang diterima menjadi warga AS dalam 50 tahun terakhir.

"Ini sangat luar biasa. Tak banyak orang setua Khoykani yang menjadi warga negara AS," tambah Claire.

Saat pembacaan sumpah kesetiaan warga negara, putri Khoykani harus membantu ibunya yang duduk di kursi roda dan mengawasinya saat sang ibu meletakkan tangan di dadanya.

"Saat saya kecil, ibu saya selalu berbicara soal tinggal di Amerika. Kami sangat berbahagia dia mewujudkan mimpinya," kata Clara Khachadurian.

Khoykani sudah bermimpi pindah ke AS setelah kakeknya menceritakan tentang negeri itu kepadanya.

Khoykani datang ke AS pada 1998 untuk bergabung dengan ketiga anaknya yang sudah terlebih dulu tinggal di AS. Empat tahun lalu, Khoykani hampir saja kehilangan kesempatan untuk menjadi warga AS.

Saat berusia 93 tahun, suami Khoykani didiagnosa menderita kanker otak. Kondisi itu memaksa Khoykani pulang ke Iran dan merawat sang suami.

Saat suaminya meninggal dunia pada 2009, Khoykani ingin kembali ke AS, namun pemerintah AS berencana untuk mencabut fasilitas "green card" Khoykani karena dia meninggalkan AS lebih dari enam bulan.

Putrinya, lalu berankat ke Iran dan berhasil membawa ibunya ke Los Angeles setelah melalui proses hukum yang panjang.

Meski sempat melewati masa-masa sulit, tak terlihat tanda-tanda tekanan psikologis terhadap diri Khoykani saat disumpah menjadi warga AS.

"Tubuh saya gemetar karena bahagia. Tak ada tempat seperti AS di seluruh dunia," ujar Khoykani sambil mengusap air mata bahagianya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com