Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tokoh Oposisi Tunisia Dibunuh dengan Senjata yang Sama

Kompas.com - 26/07/2013, 20:23 WIB
TUNIS, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tunisia Lotfi Ben Jeddou, Jumat (26/7/2013), dalam sebuah jumpa pers mengatakan dua tokoh oposisi negeri itu dibunuh dengan senjata yang sama.

"Pembunuhan Mohamed Brahmi dan Chokri Belain enam bulan lalu menggunakan senjata yang sama," kata Lotfi.

Lotfi menjelaskan, senjata yang digunakan untuk menembak mati Brahmi adalah jenis senjata otomatis berkaliber 9 mm. Dia menduga dalang pembunuhan ini adalah kelompok radikal Islam Ansar al-Sharia.

Dalam jumpa pers itu, Lotfi menuding Boubacar Hakim, seorang aktivis Salafi garis keras yang dicari karena menyelundupkan senjata dari Libya, sebagai tersangka penembakan.

Kematian Brahmi membuat Tunisia terancam terseret dalam sebuah krisis politik baru, setelah salah satu serikat pekerja terbesar negeri itu mengancam akan melakukan mogok dan unjuk rasa.

Sementara itu, ribuan orang berkumpul di luar kantor Kementerian Dalam Negeri di Tunis. Mereka menyalahkan partai berhaluan Islam, Ennahda sebagai dalang pembunuhan Brahmi.

Tuduhan itu langsung dibantah ketua partai Ennahda Rached Ghannouchi, yang menggambarkan kematian Brahmi adalah sebuah bencana bagi Tunisia.

"Mereka yang mendalangi kejahatan ini ingin menyeret Tunisia ke dalam perang saudara dan mengganggu proses transisi demokrasi," kata Ghannouchi.

Pembunuhan tokoh oposisi lain Chokry Belaid pada Februari lalu menyeret Tunisia ke dalam krisis politik, yang berujung pada pengunduran diri PM Hamadi Jebali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News,
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com